BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Bumi Resources Minerals
Ini dilakukan karena laporan keuangan tahunan PT Bumi Resources Minerals Tbk per 31 Desember 2018, BEI menemukan perseroan tidak membukukan pendapatan usaha sejak 1 Oktober 2018 hingga 31 Desember 2018.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi perdagangan efek PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) di seluruh pasar sejak sesi pertama perdagangan, Selasa (2/4).
Mengutip keterbukaan informasi, BEI suspensi saham BRMS merujuk pada surat PT Bumi Resources Minerals Tbk Nomor 012/BRM-Corsec/III/19 tanggal 26 Maret 2019, perihal laporan keuangan tahunan PT Bumi Resources Minerals Tbk per 31 Desember 2018, BEI menemukan perseroan tidak membukukan pendapatan usaha sejak 1 Oktober 2018 hingga 31 Desember 2018.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
Oleh karena itu, BEI memutuskan menghentikan sementara perdagangan efek PT Bumi Resources Minerals Tbk di seluruh pasar sejak sesi I perdagangan Selasa 2 April 2019 hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
"Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk," tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I BEI, Adi Pratomo Aryanto.
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (2/4/2019), IHSG menguat 23,45 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.476,06. Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 1.019,70. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 185 saham menguat. Sedangkan 206 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG dan 140 saham diam di tempat.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.490,07 dan terendah 6.454,98.
Total frekuensi perdagangan saham 390.504 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 89,40 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.220.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,64 persen, sektor saham industri dasar susut 0,21 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,13 persen.
Sementara itu, sektor saham pertanian menguat 2,2 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri mendaki 2,07 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,57 persen.
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham CSIS naik 23,28 persen ke posisi Rp 143 per saham, saham TRIS melonjak 20,72 persen ke posisi Rp 268 per saham, dan saham BRAM mendaki 20 persen ke posisi Rp 9.300 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BLTA tergelincir 34,52 persen ke posisi Rp 55 per saham, saham MFMI merosot 14,75 persen ke posisi Rp 520 per saham, dan saham ETWA terpangkas 10,71 persen ke posisi Rp 75 per saham.
Bursa saham Asia pun kompak menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei turun 0,02 persen.
Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,21 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,41 persen, indeks saham Thailand naik 0,54 persen.
Sementara itu, indeks saham Shanghai menguat 0,20 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,95 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,45 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai, penguatan IHSG didorong tingkat inflasi di Indonesia masih cenderung stabil. Demikian juga fundamental makroekonomi. “Meredanya sentimen perang dagang dan membaiknya kinerja PMI manufaktur secara global,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pendiri AISA Laporkan Pihak yang Sebarkan Laporan EY
Lewat MOST Learning, Mandiri Sekuritas Edukasi Pasar Modal ke Anak Muda
Buka Rekening Makin Cepat, Mandiri Sekuritas Target Nasabah Baru Tumbuh 30 Persen
MUI Beri Fatwa Syariah Pada Proses dan Layanan Jasa KSEI
BEI: Baru 140 Emiten Laporkan Kinerja Keuangan
Februari 2019, OJK Catat Industri Jasa Keuangan Terus Tumbuh Positif