Berani Berubah: Fashion Virtual Siasat di Tengah Pandemi
Dengan inovasi ini, peminat fesyen tak perlu lagi datang langsung untuk bisa melihat peragaan busana. Mereka cukup melihat melalui media-media online, seperti Instagram dan Facebook
Industri fesyen Indonesia ikut terimbas Pandemi Covid-19. Untuk mengakali masalah ini, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) mengadakan fashion show virtual. Inovasi ini dilakukan karena sulitnya memasarkan karya di tengah kondisi seperti ini.
"Dampak pandemi kebanyakan temen-temen kesulitan untuk pemasaran itu salah satunya temen-temen untuk jualan baju jualan karya-karya mereka itu sangat kesulitan. Makanya kita bikin fashion virtual ini agar kita bisa di-share ke media sosial Instagram, Facebook untuk iklan karya-karya masing- masing," kata Ketua APPMI Sugeng Waskito.
-
Bagaimana penampilan Dastia Prajak yang bisa menjadi inspirasi OOTD? Penampilannya yang khas dengan outfit simpel dan nggak ribet, bisa banget jadi inspirasi OOTD santai buat kamu nih.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
©Istimewa
Selama pandemi ini, sudah empat kali fashion show virtual diselenggarakan. Dengan inovasi ini, peminat fesyen tak perlu lagi datang langsung untuk bisa melihat peragaan busana. Mereka cukup melihat melalui media-media online, seperti Instagram dan Facebook.
Sugeng mengaku pergelaran fashion show virtual berbeda dengan peragaan busana non-virtual. Menurutnya, fashion show virtual harus melewati beberapa proses.
"Fashion virtual kita harus berproses harus ada syuting dulu, baru kita edit, dan baru kita share ke media sosial," kata Sugeng.
Sugeng dan teman-temannya sempat mengalami keterbatasan promosi, namun mereka tetap berusaha semaksimal mungkin. Salah satunya semakin menggencarkan fashion show virtual dengan merangkul delapan desainer APPMI dan enam model perempuan.
Kemudian karya-karya yang ditunjukkan merupakan karya ready to wear atau siap pakai. Alasannya, setiap orang bisa langsung mengenakan pakaian karya-karya desainer.
Meski bernama fashion show virtual, namun tak melupakan protokol kesehatan. Mereka tetap menerapkan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan.
Model fashion show, Sheren Simamora mengaku sempat mengalami kesulitan saat pertama kali ikut acara ini. Menurutnya, fashion biasa lebih mudah karena langsung dilihat oleh banyak orang. Sedangkan fashion show virtual lebih sulit, karena harus berhadapan dengan kamera dan detail pakaian harus lebih terlihat.
©Istimewa
Perancang busana Wahyu Septiana Dewi menceritakan efek dari fashion show virtual ini. Dewi mengaku fashion show virtual sangat membantu mempromosikan produknya.
"Kita bisa memperkenalkan brand kita dari virtual fashion show dari videonya dari foto-fotonya kita bisa bikin katalog dan bisa kita share di media sosial, marketplace, dan lain-lain," kata Dewi.
Sugeng dan teman-temannya akan tetap semangat untuk terus berkarya. Mereka akan terus melakukan fashion show virtual, pemotretan, hingga melakukan promosi di media sosial.
"karena itu salah satu untuk agar kita tetap bertahan di masa pandemi seperti ini," tutup Sugeng.
(mdk/noe)