Berniat Resign, Pertimbangkan 3 Hal Ini Agar Tak Menyesal
Keinginan untuk mengundurkan diri (resign) dari pekerjaan pasti akan selalu melintas di pikiran setiap pekerja. Banyak hal yang menyebabkan seseorang memiliki niat untuk meninggalkan tempat kerjanya, utamanya kenyamanan.
Keinginan untuk mengundurkan diri (resign) dari pekerjaan pasti akan selalu melintas di pikiran setiap pekerja. Banyak hal yang menyebabkan seseorang memiliki niat untuk meninggalkan tempat kerjanya, utamanya kenyamanan.
Faktor-faktor tersebut kemudian terus menumpuk membuat seseorang menjadi jengah. Puncaknya, ketika seseorang sudah benar-benar emosi, maka mereka akan mudah memutuskan untuk mengundurkan diri.
-
Bagaimana caranya agar resign tetap profesional? Ini bertujuan agar Anda tidak dicap sebagai pekerja yang kurang profesional dan tidak menghormati perusahaan.
-
Apa yang bisa dilakukan pekerja untuk resign dengan elegan? Ini bertujuan agar tidak dicap sebagai pekerja yang kurang profesional dan tidak menghormati perusahaan. Lima Alasan Elegan Saat Resign ke Atasan Biar Langsung Disetujui Ada masanya menjadi pekerja merasa sangat dan tak sanggup lagi untuk bertahan di tempat kerja. Maka, jalan keluar satu-satunya dengan mengajukan pengunduran diri atau resign.
-
Kenapa karyawan memilih untuk resign dari perusahaan? Resign atau mengundurkan diri dari sebuah perusahaan memang terkadang bukan perkara yang mudah. Ada banyak momen suka cita, tawa, canda, hingga tangis yang menghiasi setiap perjuangan. Pada momen resign, sisi emosional kita pun seolah memuncak. Banyak isi hati yang ingin diungkapkan kepada berbagai pihak.
-
Kenapa mengucapkan kata perpisahan kepada rekan kerja yang resign penting? Mengucapkan perpisahan adalah momen yang sangat mengharukan. Terutama jika orang yang akan berpisah adalah seorang sahabat yang sudah lama kenal dan sering menghabiskan waktu bersama.
-
Kenapa resign karena gaji tidak sesuai? Masalah gaji sendiri merupakan sebuah alasan yang masuk akal dan lumrah dipakai saat mengajukan resign. Beberapa pegawai merasa bahwa gaji mereka tidak sesuai dengan tanggung jawab yang dikerjakan.
-
Apa alasan resign yang bisa diterima oleh perusahaan? Alasan yang dapat Kamu lakukan saat mengajukan resign adalah memperoleh penawaran yang lebih baik. Dengan alasan ini, para rekruter akan lebih memahami dan menghargai keputusanmu.
Namun, apakah keputusan Anda untuk mengundurkan diri sudah tepat? Atau hanya termakan emosi saja. Apakah keputusan tersebut sudah benar-benar keputusan akhir.
Sebelum memutuskan untuk resign, ingatlah bahwa di luar sana ada banyak orang-orang yang mengantri untuk menggantikan posisi Anda. Selain itu, ingat juga bahwa tidak mudah mencari pekerjaan saat ini. Di mana Anda harus menempuh berbagai tahapan dan bersaing dengan orang lain sebelum akhirnya diterima kerja.
Berikut hal-hak yang perlu dipertimbangkan agar Anda tidak menyesal dengan keputusan Anda, dikutip JobStreet.
Lingkungan Kerja
Hanya karena perkara satu atau dua orang toxic yang ada di lingkungan kerja, bukan berarti langsung tidak betah dan ingin pergi demi kesehatan mental dan jiwa. Perlu diingat bahwa orang-orang seperti itu tersebar di seluruh penjuru perusahaan, mau itu perusahaan yang bonafit, sampai ke perusahaan rintisan yang masih berskala kecil.
Jika Anda berpikir dengan resign dari kantor Anda saat ini dengan harapan tidak akan bertemu mereka lagi, Anda salah. Kecuali, jika toxic-nya sampai satu kantor, silakan Anda mengundurkan diri.
Gaji dan Apresiasi
Perkara gaji yang kecil atau tidak kunjung naik mungkin bisa jadi alasan yang cukup kuat untuk resign. Apalagi jika tanggungan semakin tinggi karena punya istri dan anak yang semakin tumbuh besar.
Kalau pihak perusahaan tidak ada memberikan apresiasi kepada Anda yang telah loyal dan rela meluangkan waktu lebih banyak di kantor untuk bekerja, silakan resign. Namun jika Anda bekerja di perusahaan kecil yang gajinya tidak sebesar di korporasi, tapi Anda melihat perusahaan punya peluang untuk growing, mungkin bisa beri pertimbangan untuk bertahan sedikit lagi.
Jenjang Karir
Sudah bekerja begitu lama dengan perusahaan tapi tidak pernah merasakan ada jenjang karier di perusahaan tersebut. Mungkin Anda tidak pernah minta kepada atasan Anda, atau mungkin juga karena kinerja Anda yang dianggap belum siap dalam mengemban jabatan yang lebih berat dan menyibukkan. Atau yang lebih menyakitkan karena faktor like dan dislike.
Jika faktor pertama dan kedua yang menjadi penghalang, cobalah untuk mengembangkan diri, kuasai ilmu-ilmu yang dibutuhkan dan pertajam soft skill. Seperti kemampuan untuk mengatur anak buah, analisis, dan pengambilan keputusan.
Jika sudah yakin dengan kemampuanmu, cobalah untuk meminta kepada atasan bahwa kamu telah siap naik jabatan dengan segala pencapaian yang akan sulit ditolak oleh atasan Anda. Namun jika ternyata ada faktor like dan dislike, Anda bisa pertimbangkan untuk segera resign.
(mdk/azz)