BI: Kepercayaan Pasar Membaik, Aliran Modal Asing Terus Masuk Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia semakin deras. Hal ini dikarenakan keyakinan investor menguat terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Adapun, dana asing yang masuk Indonesia didominasi oleh pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang semakin meningkat.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia semakin deras. Hal ini dikarenakan keyakinan investor menguat terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Adapun, inflow (dana asing yang masuk Indonesia) didominasi oleh pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang semakin meningkat.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Kapan BRI Danareksa Sekuritas meraih penghargaan sebagai bank investasi terbaik? Di samping itu, prestasi juga didapatkan BRI Danareksa Sekuritas. Perusahaan anak dari BRI Group itu berhasil mempertahankan gelar 6 tahun berturut-turut sebagai bank investasi terbaik di Indonesia (best investment bank in Indonesia) versi Alpha Southeast Asia.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
"Confidence asing semakin lama semakin membaik, terbukti dari aliran modal asing ke SBN sejak minggu ke-2 bulan Mei, terus terjadi inflow," ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/6).
Tercatat, pada pekan ke-2 Mei terdapat inflow ke SBN sebesar Rp2,97 triliun. Lalu pada pekan ke-3 terdapat inflow Rp6,15 triliun, pekan ke-4 terdapat inflow Rp2,54 triliun dan di awal Juni terdapat inflow Rp7,01 triliun.
Perry menjelaskan, jika dana asing terus masuk ke Indonesia, maka nilai tukar Rupiah juga akan terus menguat. Selain itu kebutuhan intervensi BI akan terus berkurang dan cadangan devisa nantinya juga meningkat.
"Berkaitan dengan cadangan devisa, dengan nilai tukar Rupiah yang terus menguat, mekanisme pasar, kebutuhan intervensi berkurang, aliran asing semakin besar, maka tentu cadangan devisa terus meningkat," ujar Perry.
Bos BI soal Rupiah Perkasa di Bawah Rp14.000/USD: Masih Berpotensi Menguat
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau USD tercatat terus menguat di bawah level Rp14.000. Pukul 14.37 WIB, Jumat (5/6), posisi Rupiah tercatat sudah berada di angka Rp13.860.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo bersyukur atas penguatan nilai tukar Rupiah ini. Namun dirinya menilai, Rupiah masih berpotensi menguat karena saat ini nilainya masih dianggap terlalu murah (undervalued).
"Alhamdulillah sore siang ini sudah tembus di bawah Rp14.000, Alhamdulillah terus menunjukkan penguatan sejalan dengan pandangan kami, bahkan nilai tukar untuk hari ini kami pandang masih undervalued, sehingga ke depannya masih berpotensi menguat," ujar Perry dalam konferensi pers, Jumat (5/6).
Perry menjelaskan, ada beberapa indikator mengapa Rupiah diprediksi bisa terus menguat, yaitu inflasi, defisit transaksi berjalan, perbedaan suku bunga dan Credit Default Swap (CDS).
Dalam Survei Pemantauan Harga pekan pertama Juni, BI memperkirakan inflasi bulan Juni masih akan rendah di kisaran 0,4 persen month to month dan 1,81 persen year on year.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)