BI Nilai UMKM dan Pariwisata Otot Baru Ekonomi Wujudkan Indonesia Maju
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng, mengatakan pemerintah dan BI memiliki pandangan bahwa sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pariwisata berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. Kedua sektor tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan baru bagi ekonomi Indonesia ke depan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng, mengatakan pemerintah dan BI memiliki pandangan bahwa sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pariwisata berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. Kedua sektor tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan baru bagi ekonomi Indonesia ke depan.
Untuk terus memperkuat kedua sektor tersebut, pemerintah dan BI bersinergi mengimplementasikan Gerakan Nasional Gotong Royong 2021, yang terdiri dari dua tema utama. Yaitu Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana Banyuwangi Art Week membantu UMKM? Bupati Ipuk berjanji akan terus memberikan perhatian bagi UMKM daerah berbagai fasilitas dan stimulus.
-
Apa yang terbakar di KM Umsini? Sumber api pertama kali diketahui pada pukul 04.20 WITA yang diduga berasal dari motor bantu yang ada di ruang mesin.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
"Dalam implementasinya, BI aktif berperan sebagai movement manager pada dua gerakan tersebut dengan mengusung tema mendorong UMKM dan sektor pariwisata sebagai kekuatan utama menuju Indonesia maju melalui sinergi kreatif," kata Sugeng dalam Talkshow Desa Wisata: Ikon Andalan Baru Wonderful Indonesia pada Rabu (24/3).
Di sektor pariwisata, BI bersama kementerian dan lembaga terkait telah merumuskan strategi pengembangan pariwisata yaitu 3A2P. Strategi tersebut adalah akses, atraksi, amenitas serta promosi dan pelaku pariwisata.
Dalam hal akses misalnya, kata Sugeng, Indonesia perlu memastikan pelaksanaan pembangunan serta peningkatan perluasan akses menuju destinasi pariwisata. Dalam hal ini termasuk desa wisata.
Salah satu desa wisata adalah Desa Wisata Bilebante di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi ikon andalan baru Wonderful Indonesia.
"Bicara soal Desa Wisata Bilebante, atraksi dan amenitas yang menarik perlu terus dikembangkan. Saya melihat misalnya jalur sepeda hijau ini sangat penting, pasar pancingan juga perlu dikembangkan, tidak kalah penting juga kuliner khas Bilebante, saya melihat banyak makanan-makanan khusus agar bisa dikenal lebih baik," jelas Sugeng.
Selain itu, Sugeng mengimbau para pelaku pariwisata juga harus aktif mempromosikan berbagai tempat dan aktivitas pariwisata di Tanah Air. Adopsi digitalisasi pun harus ditingkatkan, seperti pemasaran tempat penginapan dan atraksi.
Peranan UMKM
Selain itu, BI telah memiliki framework pengembangan UMKM untuk membantu pengembangannya. Ada 3 pilar utama yang akan dibangun yaitu korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan.
Soal korporatisasi ini berkaitan dengan peningkatan nilai ekonomi atau nilai tambah UMKM melalui penguatan kelompok, termasuk yang memiliki usaha sejenis.
Mengenai kapasitas, maka yang menjadi fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas UMKM baik dari sisi produksi, manajemen hingga pemasaran.
Sementara pilar pembiayaan yaitu untuk menumbuhkan skala UMKM maka dibutuhkan sumber pembiayaan yang tepat sesuai dengan skala usahanya.
Ketika UMKM berada di level subsistence, kata Sugeng, maka perlu mendapatkan misalnya social funding. Kemudian ketika naik ke level berikutnya, UMKM perlu mendapatkan kredit bersubsidi.
Seiring perkembangan lebih lanjut UMKM, maka perlu jenis inovasi pembiayaan yang lainnya.
"Dengan penguatan secara berkesinambungan dan sinergi antara stakeholder berbasis framework pengembangan UMKM tersebut, UMKM dapat tumbuh kokoh dan berkembang baik termasuk mampu mendukung ekosistem destinasi pariwisata untuk tumbuh secara berkelanjutan ke depan," ungkap Sugeng.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)