Kembali Digelar, Banyuwangi Art Week Hadirkan Produk Fesyen hingga Kuliner Bumi Blambangan
Banyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Banyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Banyuwangi Art Week Hadirkan Produk Fesyen hingga Kuliner Bumi Blambangan
Banyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah. Kali ini pemkab kembali menggelar ‘Banyuwangi Art Week’ 2023 yang menyuguhkan beragam produk kreatif karya UMKM Banyuwangi.Banyuwangi Art Week digelar di area Gedung Kesenian Budaya (Gesibu) di kawasan Taman Blambangan dan berlangsung selama tiga hari, Jumat -Minggu (1-3/9).
Para UMKM memamerkan produk yang beragam dan unik berbasis potensi lokal. Seperti Sanet Sabintang yang membawa tenun khas Banyuwangi dalam busana yang dipamerkan.
Lalu Anita Yuni mengangkat sustainabilty fashion. Selain itu juga ada produk batik ramah lingkungan ecoprint, batik tulis, produk kerajinan dan makanan minuman khas daerah.
“Pemerintah daerah bangga dengan para pelaku UMKM yang terus bergerak untuk memajukan perekonomian daerah."
"Sektor UMKM menjadi jantung perekonomian yang mampu menopang daerah menghadapi ujian pandemi yang lalu. Event ini bentuk apresiasi pemerintah daerah bagi semua pelaku UMKM,” ujar Bupati Ipuk saat membuka Banyuwangi Art Week, Jumat (1/9).
-
Banyuwangi Fashion Festival menampilkan apa? Keelokan alam menyatu dengan ragam adibusana kreasi para desainer bumi Blambangan. Mengusung tema sentire yang bermakna rasa, mewujud dalam ragam desain fasyen yang mengangkat cita rasa jajanan lokal. Kue-kue lokal seperti bagiak, klemben (roti bolu), uceng-uceng dan lainnya termanifestasi dalam motif wastra yang didesain apik.
-
Dimana Banyuwangi Fashion Festival diadakan? Naungan pohon Trembesi berlumut dengan usia ratusan tahun menjadi latar yang mempesona Banyuwangi Fashion Festival yang digelar di De Djawatan, Banyuwangi, Sabtu (22/7/2023).
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong industri fashion? “Industri fasyen ini harus bisa menjadi contoh bagi industri yang lain agar ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan,“ ujar Bupati Ipuk.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Dimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi diselenggarakan? Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, Banyuwangi Festival menggelar Festival Wayang Kulit 2023. Selama 3 hari (6 – 8 November), setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito. 'Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan.'
Bupati Ipuk berjanji akan terus memberikan perhatian bagi UMKM daerah berbagai fasilitas dan stimulus. Banyuwangi Art week sendiri telah digelar oleh pemerintah daerah sejak tahun 2013 lalu.
“Banyuwangi baru saja mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten terbaik dalam pengelolaan inflasi se-Jawa dan Bali untuk keempat kalinya. Kami berharap inflasi ini akan terus terjaga seiring dengan tumbuhnya perekonomian yang ikut ditopang oleh sektor UMKM daerah,” ujar Ipuk.Art week juga menjadi ajang edukasi bagi siswa sekolah untuk diajarkan produk-produk kreatif yang ramah lingkungan. Setiap harinya sebanyak 150 pelajar akan mengikuti kelas edukasi batik ecoprint dan melakukan praktek pembuatan batik.
Ratusan anak-anak sekolah dasar (SD) tampak mempraktekkan langsung pembuatan batik dengan motif daun. Mereka memukul-mukul palu ke atas daun yang menempel di kain putih sebagai bahan batik.
“Kami ingin mengenalkan tentang budaya batik mulai sejak dini kepada para pelajar. Harapannya kelak ada yang bercita-cita menjadi penerus pembatik yang akan melestarikan batik Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Ditambahkan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan, Nanin Oktaviantie, gelaran Banyuwangi Art Week juga dimeriahkan dengan Festival Kuliner yang tahun ini mengangkat Ayam Pedas, kuliner yang dikenal di wilayah Selatan Banyuwangi. Para pengunjung bisa menikmati langsung kuliner tersebut di lokasi.
“Selain Ayam Pedas, juga ada warung-warung makanan yang populer, mulai pecel pitik, rujak soto, hingga makanan ringan lainnya. Yang ada di sini kebanyakan warung makanan yang sudah dikenal masyarakat umum. Jadi wisatawan ataupun pengunjung bisa menikmati aneka makanan rakyat di satu lokasi,” ujar Nanin.
Banyuwangi art week juga akan dimeriahkan dengan konser musik dari artis lokal Banyuwangi dan beragam kesenian daerah. Konser musik ini akan berlangsung setiap malam selama tiga hari.