Posyandu di Banyuwangi Dilengkapi Layanan Kesehatan Remaja
Selama ini layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terbatas pada ibu, anak dan lnjut usia (lansia).
Selama ini layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terbatas pada ibu, anak dan lnjut usia (lansia).
Posyandu di Banyuwangi Dilengkapi Layanan Kesehatan Remaja
Kini Posyandu di Banyuwangi dilengkapi layanan untuk remaja, sehingga kini melayani semua usia. Program tersebut dikenal dengan "Posyandu Terintegrasi". Bupati Ipuk Fiestiandani meluncurkan secara resmi di Pendopo Sabha Swagata, Selasa (29/8).
"Sebenarnya sudah dilakukan oleh sejumlah posyandu. Namun, dengan direamikan ini, semua posyandu harus melakukan layanan ini. Sekali buka di satu lokasi, Posyandu bisa melayani semua usia, sehingga lebih terintegrasi,” ujar Ipuk.
“Ini adalah bagian dari upaya menyukseskan program kesehatan nasional untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," imbuhnya.
Posyandu Terintegrasi adalah program pelayanan kesehatan seluruh siklus hidup. Terdiri atas empat kategori yakni ibu hamil dan menyusui; bayi dan balita; usia sekolah dan remaja; serta usia produktif dan usia lanjut.
-
Dimana pos kesehatan di Banyuwangi berada? Lokasi tersebut berada di sepanjang jalan arteri mulai dari Wongsorejo, Ketapang, Kota Banyuwangi, Licin, Rogojampi, Genteng, Gambiran, dan Kalibaru.
-
Kenapa posyandu penting untuk kesehatan anak? Banyak alasan penting mengapa orang tua harus membawa anak mereka ke posyandu, terutama dalam masa pertumbuhan yang kritis bagi anak.
-
Apa manfaat posyandu untuk perkembangan anak? Posyandu merupakan kegiatan penting yang melibatkan orang tua dalam menjaga dan memantau tumbuh kembang bayi.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Bagaimana cara Pemkab Banyuwangi membantu lansia di Banyuwangi? Karena, Pemkab Banyuwangi memiliki program layanan 'Jemput Bola Rawat Warga' di mana puskesmas melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah warga secara rutin, khususnya ke lansia dan mereka yang tidak bisa berobat ke luar rumah.
-
Bagaimana layanan kesehatan Banyuwangi selama Lebaran? Layanan akan buka setiap hari, mulai 4 hingga 16 April.Ditambahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, dari 10 pos kesehatan yang disediakan, sebanyak 8 pos bergabung dengan Pos Pengamanan Mudik (pospam) kepolisian.
“Jadi sekarang Posyandu juga melayani kesehatan remaja dan usia produktif. Karena dua kategori usia ini juga penting untuk dijaga kesehatannya,” ujar Ipuk.
Kenapa remaja, lanjut Ipuk, karena remaja cenderung punya kebiasaan makan yang kurang baik yang bisa menyebabkan malnutrisi, yang bisa berpengaruh pada konsentrasi belajar hingga menyebabkan stunting.
“Sementara untuk usia produktif, layanan yang diberikan di Posyandu berupa pemeriksaan penyakit tidak menular seperti hipertensi dan gula darah. Sebab dua penyakit tersebut merupakan awal dari munculnya penyakit-penyakit lain yang lebih berat. Ini yang ingin kita cegah dengan pemeriksaan dan edukasi baik remaja dan usia produktif yang datang ke Posyandu,” terang Ipuk.
Ditambahkan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat, menerangkan Posyandu Terintegrasi akan dilaksanakan oleh 2.310 Posyandu se Banyuwangi. Program ini melibatkan 13 ribu kader yang telah dibekali dengan 25 kompetensi dasar berdasarkan empat kategori siklus kehidupan.
Misalnya untuk kompetensi pelayanan tentang ibu hamil dan menyusui, para kader diajarkan memantau status gizi dan tekanan darah, dan masih banyak lainnya. Kompetensi terkait bayi dan balita di antaranya edukasi ASI eksklusif, MP ASI, melakukan penimbangan, pengukuran dan tinggi badan.
“Berikutnya kompetensi terkait usia sekolah dan remaja meliputi edukasi Isi Piringku yaitu kompisisi makanan pokok yang harus dikonsumsi setiap hari, agar terpenuhi nutrisi harian," kata Amir.
"Selain itu juga edukasi pencegahan anemia bagi remaja putri, hingga edukasi bahaya merokok dan obat-obatan terlarang,” tambah Amir.
Sementara kompetensi terkait usia produktif dan lansia, yakni melakukan skrining hipertensi dan diabetes, skrinig TBC dan kepatuhan pengobatannya, edukasi KB, hingga skrining lanjut usia.
“Dengan bekal kompetensi tersebut, para kader diharapkan mampu melakukan pelayanan secara optimal kepada semua siklus hidup yang datang ke Posyandu,” jelas Amir.