Pentingnya Pendampingan pada Ibu Bayi Berat Lahir Rendah untuk Tekan Risiko Stunting
Kolaborasi antara 1000 Days Fund, Yayasan Life After Mine, dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat meluncurkan pelatihan untuk memperkuat pencegahan stunting.
Dalam upaya menurunkan angka stunting di Manggarai Barat, 1000 Days Fund, Yayasan Life After Mine (LINE), dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat telah mengadakan pelatihan pengelolaan kasus untuk pendampingan ibu hamil berisiko berat badan lahir rendah (BBLR) dan anak-anak yang berisiko mengalami stunting. Bertempat di Labuan Bajo, tepatnya di daerah Manggarai Barat pada Selasa (24/09) kemarin, mengangkat tema "Pentingnya Pendampingan pada Ibu Bayi Berat Lahir Rendah untuk Tekan Risiko Stunting.”
Pelatihan ini diadakan sebagai bagian dari komitmen bersama untuk memperkuat upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut. Pembahasan dari pelatihan ini melibatkan penelitian yang menunjukkan bahwa BBLR adalah salah satu faktor risiko utama yang berkontribusi pada stunting, sehingga pencegahan sejak masa kehamilan sangat penting.
-
Bagaimana cara mencegah stunting pada anak? Pencegahan stunting memerlukan pendekatan yang menyeluruh, dimulai bahkan sebelum kelahiran anak. Berikut beberapa langkah efektif untuk mencegah stunting: Pemenuhan Gizi Ibu Hamil: Pastikan ibu hamil mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, kaya akan protein, zat besi, asam folat, dan kalsium. Secara rutin, konsumsi suplemen zat besi dan asam folat sesuai dengan rekomendasi dokter. Perhatikan agar kenaikan berat badan selama masa kehamilan sesuai dengan anjuran.
-
Bagaimana cara mencegah stunting? Oleh karena itu, untuk mengurangi angka kejadian stunting, kita perlu mengendalikan faktor penyebabnya terlebih dahulu, salah satunya adalah merokok.
-
Mengapa penting untuk mencegah stunting? Isu mengenai masalah pertumbuhan yang tidak berjalan dengan baik sangatlah penting karena dapat berdampak pada perkembangan anak di masa depan. Salah satu masalah pertumbuhan yang paling umum di Indonesia adalah stunting, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah -2 SD (Standar Deviasi) menurut grafik WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), dan ini sering disebabkan oleh malnutrisi kronis.
Pada pelatihan ini menghadirkan Direktur 1000 Days Fund, dr. Rindang Asmara, Ketua Yayasan LINE, Adri Martowardojo, dan Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Adrianus Ojo. Serta melibatkan 20 bidan dari berbagai daerah di Manggarai Barat, yang menerima pengetahuan dan keterampilan baru untuk menangani ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, serta intervensi yang diperlukan untuk mencegah stunting pada anak.
Dalam sambutannya, dr. Rindang Asmara, selaku Direktur 1000 Days Fund, menjelaskan bahwa ”Program pencegahan stunting di Manggarai Barat sudah kami lakukan sejak tahun 2019. Kali ini kami datang dengan pendekatan dan inovasi baru melalui pendampingan intensif kepada ibu hamil beresiko BBLR dan anak yang berisiko stunting.”
Lebih lanjut, dr. Rindang Asmara menambahkan “Melalui pelatihan ini, kami berharap para bidan dapat melatih kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan pendampingan yang tepat kepada ibu hamil, sehingga dapat mencegah terjadinya BBLR dan stunting di Manggarai Barat,” jelasnya.
Melalui adanya pelatihan ini dapat menjadi langkah awal dari program pendampingan jangka panjang yang direncanakan berlangsung selama satu tahun ke depan, dengan target untuk memberikan dampak kepada lebih dari 3.000 ibu hamil, anak balita, dan orang tua. Bidan yang telah dilatih akan membimbing kader kesehatan di wilayah mereka, memastikan bahwa setiap ibu hamil yang berisiko menerima perhatian dan dukungan yang cukup.
Ditambahkan oleh Ketua Yayasan LINE, Adri Martowardojo, beliau menjelaskan bahwa, “Stunting merupakan masalah kesehatan yang dalam penanganannya membutuhkan komitmen dan kerja sama lintas sektor. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, swasta, yang terintegrasi mendukung upaya pencegahan stunting. Yayasan LINE bekerja sama dengan 1000 Days Fund, serta pemerintah Dinas Kesehatan mendukung upaya pencegahan stunting di 2 Kecamatan yaitu Kec. Boleng dan Kec. Sano Nggoang di Manggarai Barat. Harapannya dengan adanya intervensi program yang dilakukan selama setahun kedepan turut berkontribusi dalam penurunan prevalensi stunting di Manggarai Barat.”
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Adrianus Ojo, juga menyampaikan apresiasinya atas inisiatif diadakannya pelatihan ini. Adrianus Ojo mengungkapkan “Pencegahan dan penurunan stunting tentu saja bukan hanya kerja atau tugas Pemerintah baik Pusat maupun Daerah tetapi semua sektor untuk mendukung upaya intervensi Percepatan Penurunan Stunting.”
Adrianus Ojo, juga menyampaikan “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada 1000 Days Fund yang telah memfasilitasi kegiatan ini, dan kepada Yayasan LINE yang mendukung kerja sama ini agar terus terjalin. Semoga para peserta dapat melakukan pemberdayaan terhadap kader kesehatan di wilayah kerjanya masing-masing agar terbiasa melakukan pemantauan kasus dan penyuluhan di rumah tangga sesuai dengan prinsip kunjungan rumah tangga.”
Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan dapat menjadi model yang bisa diterapkan di berbagai wilayah lain di Indonesia, sebagai bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan generasi yang sehat dan bebas dari stunting. Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan jumlah kasus stunting di Manggarai Barat dapat terus menurun, memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat.