BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 2021 Capai 3,5 Persen
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik hingga triwulan I-2021. Sehingga, keseluruhan 2021 tetap berada dalam kisaran 3,5 sampai 4,3 persen.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik hingga triwulan I-2021. Sehingga, keseluruhan 2021 tetap berada dalam kisaran 3,5 sampai 4,3 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, pada triwulan III 2021 kinerja perekonomian terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari kinerja ekspor yang tetap tinggi.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
"Serta, aktivitas konsumsi dan investasi yang kembali meningkat sejalan pelonggaran pembatasan mobilitas," imbuhnya dalam video konferensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Oktober 2021, Selasa (19/10).
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja LU Industri Pengolahan, Pertambangan, Perdagangan, serta Informasi dan Komunikasi tumbuh tinggi. Secara spasial, pemulihan ekonomi terutama pada wilayah Sulampua, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan ditopang kinerja ekspor.
"Perbaikan ekonomi berlanjut tercermin pada perkembangan indikator dini hingga Oktober 2021, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen, PMI Manufaktur, transaksi pembayaran melalui SKNBI dan RTGS, serta ekspor," bebernya.
Oleh karena itu, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 terus melanjutkan tren perbaikan. Salah satunya didorong oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan akselerasi vaksinasi.
"Lalu, kinerja ekspor yang tetap kuat, pembukaan sektor-sektor prioritas yang semakin luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut," ungkapnya.
Baca juga:
Pemulihan Melambat, BI Revisi Proyeksi Ekonomi Dunia 2021 Tumbuh 5,7 Persen
Pemerintah Diminta Fokus Kejar Kualitas Pemulihan Ekonomi
Ekonomi RI Masih Tidak Pasti Selama Herd Immunity Belum Terjadi
Kemenkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2022 Capai 5,2 Persen
Wamendag Jerry Siap Dukung Logistik dan Perdagangan Sumatera Utara
Pegawai Kemenkeu Diminta Memahami Kondisi Ekonomi di Daerah