BI revisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi 2014
Pagelaran pemilu dinilai BI justru tidak membantu meningkatkan daya konsumsi masyarakat sebagai roda pertumbuhan.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini ada di kisaran 5,5 persen sampai 5,9 persen. Angka ini merupakan revisi ke bawah dari perkiraan pertumbuhan ekonomi sebelumnya, yang berada pada kisaran 5,8 persen sampai 6,2 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menjelaskan banyak faktor yang menjadi latar belakang bank sentral mengubah angka pertumbuhan ekonomi tersebut. Salah satunya adalah akibat pertumbuhan ekonomi dunia yang belum kuat.
"Serta dampak temporer implementasi Undang-Undang Minerba," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (13/2).
Bukan itu saja, menurutnya, revisi angka pertumbuhan ini lantaran pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan semula.
"Hal ini dikarenakan lebih terbatasnya pengaruh pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) dibandingkan dengan dampak pada periode-periode pemilu sebelumnya," jelas dia.
Sisi positifnya ada pada pertumbuhan investasi khususnya non bangunan diperkirakan kembali naik terutama mulai semester II 2014. "Ekspor riil juga lebih berada dalam tren meningkat, meskipun tidak sekuat perkiraan sebelumnya," ungkapnya.