Data BPS: Ekonomi Indonesia Disalip Malaysia yang Tumbuh 5,8 Persen di Kuartal II-2024
Pertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dari Malaysia yang bisa tumbuh 5,8 persen di kuartal II-2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada kuartal-II 2024. Ekonomi Malaysia tercatat tumbuh paling tinggi di angka 5,8 persen secara year on year (yoy).
"Ekonomi Malaysia tumbuh sebesar 5,8 persen dan secara yoy," ucap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/8).
Dalam periode yang sama, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen. Sementara Singapura hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi 2,9 persen.
Edy menyebut, tren pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan proyeksi IMF pada bulan Juli lalu yang meramalkan pertumbuhan ekonomi 2024 secara global diperkirakan akan tetap tumbuh stabil. Sementara bagi negara berkembang perekonomian diperkirakan melambat dibandingkan tahun 2023, namun masih lebih tinggi daripada capaian global.
"Jika dilihat menurut indikator PMI manufaktur global, aktivitas bisnis global sepanjang triwulan II-2024 berada di zona ekspansi yang mengindikasikan bahwa aktivitas bisnis masih bertumbuh," beber dia.
Dari sisi domestik, pertumbuhan ini ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap kuat di tengah ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah. Ini ditandai dengan perekonomian Indonesia tetap tumbuh stabil sebesar 5,08 persen pada semester I-2024.
Kemudian, daya beli masyarakat terjaga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks penjualan ritel yang tumbuh 1,14 persen (yoy). Sejalan dengan hal tersebut penjualan domestik sepeda motor sebesar 4,21 persen (yoy).
"Mobilitas masyarakat juga meningkat diindikasikan oleh peningkatan jumlah penumpang untuk seluruh moda transportasi," lanjutnya.
Terakhir, kebijakan moneter juga turut menopang kinerja perekonomian di triwulan II 2024 salah satunya kebijakan menahan suku bunga di level 6,25 persen. Hal ini berdampak pada laju pengendalian harga (inflasi) yang masih terjaga.