BI: Uang beredar per Agustus tercatat Rp 5.218,5 triliun
Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2017 tumbuh 10 persen (yoy) menjadi Rp 5.218,5 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,5 persen (yoy). Peningkatan pertumbuhan M2 tersebut terutama bersumber dari komponen uang kuasi.
Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2017 tumbuh 10 persen (yoy) menjadi Rp 5.218,5 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,5 persen (yoy).
Dalam keterangannya, Jumat (29/9), BI melihat berdasarkan komponen, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut terutama bersumber dari komponen uang kuasi yang tumbuh meningkat dari 8,2 persen (yoy) pada Juli 2017 menjadi 9,1 persen (yoy).
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus) dan akselerasi pertumbuhan kredit perbankan. Ekspansi operasi keuangan Pempus tersebut tercermin dari kewajiban Bank Indonesia dan perbankan kepada Pempus yang tumbuh melambat dari 37,7 persen (yoy) pada Juli 2017 menjadi 23,4 persen (yoy) pada Agustus 2017.
Sementara itu, kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Agustus 2017 tercatat sebesar Rp 4.514,5 triliun atau tumbuh 8,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pada Juli 2017 yang tumbuh sebesar 7,9 persen (yoy). Akselerasi pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada Kredit Investasi (KI).
Suku bunga kredit dan suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan sebagai respons dari penurunan suku bunga kebijakan. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit perbankan tercatat sebesar 11,68 persen atau turun 5 basis poin (bps) dari bulan sebelumnya.
Demikian halnya suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, dan 24 bulan pada Agustus 2017 yang masing-masing tercatat 6,30 persen, 6,54 persen, 6,86 persen dan 6,94 persen, atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,32 persen, 6,56 persen, 6,89 persen, dan 6,96 persen.
Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 12 bulan tercatat meningkat dari 7,04 persen menjadi sebesar 7,06 persen pada Agustus 2017.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
Baca juga:
OJK sebut penurunan 7-days repo rate bisa dorong pertumbuhan kredit perbankan
Bayar e-money di jalan tol makan waktu 3 detik, tunai 12 detik
Ombudsman sebut BI ngotot aturan isi ulang e-money tak langgar UU mata uang
Ombudsman bakal terbitkan LHP soal dugaan maladministrasi isi ulang e-money
BI soal isi ulang e-money: Kita akan cari solusi terbaik
Ada maladministrasi soal isi ulang e-money, BI dipanggil Ombudsman
Alasan pelayanan, masyarakat kena duit tambahan