Bisnis food truck 'booming' berkat bantuan facebook hingga instagram
Pengusaha food truck menggandeng event organizer (EO) agar dilibatkan dalam event-event tertentu.
Perkembangan dunia bisnis dan wirausaha Indonesia seolah tidak lepas dari namanya tren. Tidak hanya dalam bisnis fashion, tapi juga bisnis kuliner atau makanan.
Tren bisnis kuliner dari dalam mobil atau yang saat ini lebih dikenal dengan istilah food truck tengah nge-tren setahun terakhir. Tren ini tumbuh subur. Indikatornya, jumlah pengusaha food truck semakin bertambah dari tahun ke tahun.
-
Siapa yang menginspirasi Windhy untuk merintis usaha kuliner? Kisahnya kemudian menginspirasi dan layak untuk diikuti oleh siapapun yang ingin berwira usaha.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Minuman kekinian apa saja yang bisa jadi inspirasi untuk berbisnis? Berikut adalah lima saran resep minuman masa kini yang bisa dijadikan titik awal dalam berbisnis.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa saja inspirasi nama usaha makanan yang unik dan berkesan? Jika Anda sedang mempertimbangkan beberapa nama usaha makanan, berikut ini mungkin bisa menjadi pilihannya. Ulasan berikut ini mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan Anda untuk menentukan nama usaha yang tepat.
-
Kenapa usaha makanan bisa menjadi ide bisnis yang menarik? Membuka usaha makanan merupakan ide bisnis yang memang bisa dicoba. Sebab, usaha makanan rasanya cukup menggiurkan untuk dilakukan.
Data dari Asosiasi Food Truck Indonesia (AFTI), ada 90 pelaku usaha yang menjalankan bisnis food truck. Dari jumlah itu hanya 34 orang yang tercatat sebagai anggota.
Tantangannya, apakah bisnis food truck bakal terus eksis atau hanya musiman mengikuti tren? Pengamat Marketing, Yuswohady mengakui untuk saat ini food truck sedang booming dan berada di puncaknya.
Perkembangan bisnis food truck didukung kehadiran jejaring sosial di internet. Foto-foto food truck menghiasi laman facebook hingga instagram. Dilengkapi komentar-komentar yang membuat penasaran. Karena itu tidak heran kehebohan food truck cepat menyebar ke pelbagai kalangan hingga tak jarang membuat penasaran.
Jika ingin bertahan, pengusaha food truck harus mempunyai konten kuat. Maksudnya, menyajikan makanan yang benar-benar berkualitas sehingga membuat pelanggannya ketagihan. Jika hanya mengedepankan suasana, Yuswohady mengingatkan agar pengusaha food truck perlu mempersiapkan diri jika nantinya bangkrut.
"Konten itu emas, agar bisa sustainable. agar bisa terus menerus. Kalau hanya mengandalkan konteks, itu cuma boom di awal," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (27/8).
Yuswohady memberikan saran untuk mempertahankan sebuah bisnis, khususnya bidang kuliner. Utamakan konten dan konteks, membawa usaha mampu bertahan. Tidak bisa hanya mengandalkan konten atau tampilan memikat.
"Jadi makanan untuk gaya-gaya saja, orang itu kan ikuti temannya. Nanti hanya keren-kerenan saja," tegasnya.
Jika pebisnis food truck tidak bisa meningkatkan kualitas dagangannya, bisnis ini diperkirakan tidak berlangsung lama. Bahkan dia menyebut bisnis ini tidak akan bertahan dalam kurun waktu setahun ke depan. Dia mengacu pada tren Pasar Santa, yang makin hari tidak terdengar lagi hingar bingarnya. Tak seperti saat diperkenalkan ke publik tahun lalu.
Yuswohady menjelaskan, faktor utama lemahnya bisnis ini karena hanya membawa ketenaran ke tengah masyarakat. Terutama pasar kalangan kelas menengah ke atas. Itu dirasa belum cukup membuat bisnis model ini bertahan lama.
"Saya kira itu tren. Karena itu memang sedang heboh. Saya kira sekarang sudah mulai turun (tren food truck)," kata Yuswohady.
Ketua AFTI Joko Waluyo menyadari, bisnis ini memang rawan tergusur tren. Karena itu diperlukan edukasi dalam berbisnis food truck. Langkah ini yang dilakukan pihaknya guna mencegah hal buruk menimpa anggotanya.
"Kita tahu pasar di Indonesia cuma musiman," ungkap Joko kepada merdeka.com.
Bos Road Chef Food Truck ini membuka triknya agar bertahan di tengah persaingan bisnis kuliner dalam negeri. Melalui asosiasinya ini, dia kerap menjalin kerja sama dengan event organizer (EO).
Pemanfaatan food truck dalam perhelatan acara belakangan ini menjadi menu wajib para EO. Mulai dari acara pentas seni (Pensi) anak sekolah hingga gelaran internasional. Hasilnya, kata dia, cukup efektif. Pertumbuhan bisnis food truck mencapai 30 persen sejak 2013.
Dengan menggandeng EO maupun pihak ketiga lainnya, Joko meyakini eksistensi food truck tidak bakal goyah. "Bahkan event itu kita yang hidupin. Kalau pun sales-nya (penjualan) tidak selamanya mujur, tapi ada eksistensinya," terangnya.
(mdk/noe)