Bisnis JNE tumbuh 30 persen berkat jual beli online
Maraknya transaksi jual beli online (e-commerce) membuat perusahaan jasa antar barang ikut meningkat, salah satunya JNE. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan pengiriman JNE meningkat hingga 30 persen.
Maraknya transaksi jual beli online (e-commerce) membuat perusahaan jasa antar barang ikut meningkat, salah satunya JNE. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan pengiriman JNE meningkat hingga 30 persen.
"Saya ceritakan peningkatan kita saja, kita itu berapa tahun terakhir 30 persen lebih," ujar Presiden Direktur JNE, Muhammad Feriadi di Kantornya, Senin (16/10).
Feriadi mengatakan, saat ini 70 persen pendapatan JNE didominasi oleh jasa pengiriman. Sebanyak, 50 persen dari jasa pengiriman tersebut berasal dari transaksi online.
"Jadi revenue ritel kita ada 70 persen, nah 30 persen corporate. Dari 70 persen itu 50 persennya dari e-commerce," katanya.
Meski demikian, dia menegaskan lonjakan pertumbuhan tersebut tak hanya dari transaksi online, tetapi juga ada pengiriman dari perseorangan dan korporasi. Dengan begitu, Feriadi menambahkan perubahan pola dari offline ke online memang terjadi di sebagian besar masyarakat Indonesia.
"Transaksi e-commerce saat ini baru sekitar satu persen dari total transaksi ritel yang ada. Namun, jumlah tersebut telah banyak berdampak terhadap pola belanja masyarakat RI. Tapi, satu persen saja dampaknya bisa kita rasakan, membuat toko-toko sepi, membuat masyarakat lebih senang belanja online. Dan membuat perilaku masyarakat berubah, orang tidak lagi belanja ke toko-toko, tapi belanja online."
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Baca juga:
Meski ada perubahan pola belanja, kontribusi e-commerce RI hanya satu persen
Jalin kerja sama, belanja di Tokopedia kini bisa bayar di JNE
Jurus pemerintah tangkal kematian toko konvensional akibat bisnis online
Pecahkan rekor, Shopee hampir capai sejuta pesanan dalam 24 jam
Hindari persaingan tidak sehat, Mendag janji buat aturan bisnis online
Luncurkan iLotte, Salim Group dan Lotte Group gunakan konsep online mall