BKPM Catat Realisasi Investasi Kuartal I 2019 Capai Rp 195,1 T
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi Triwulan I (periode Januari - Maret) 2019, dengan total investasi mencapai Rp 195,1 triliun. Angka ini naik 5,3 persen dibanding periode yang sama pada 2018, yaitu sebesar Rp 185,3 triliun.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi Triwulan I (periode Januari - Maret) 2019, dengan total investasi mencapai Rp 195,1 triliun. Angka ini naik 5,3 persen dibanding periode yang sama pada 2018, yaitu sebesar Rp 185,3 triliun.
Kepala BKPM, Thomas Lembong, menyebutkan nilai investasi selama triwulan I 2019 untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 87,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 107,9 triliun. Sementara itu, tenaga kerja yang terserap selama periode tersebut adalah sebanyak 235.401 orang.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara memastikan keamanan investasi dalam manajemen keuangan? Untuk memastikan keamanan investasi, yaitu, dana harus diinvestasikan dalam usaha yang aman sehingga tingkat pengembalian yang memadai dapat dicapai.
-
Apa saja jenis investasi yang digunakan BP Tapera untuk dana peserta? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
"Nilai realisasi investasi triwulan tersebut sudah mencapai 24,6 persen dari target investasi tahun 2019 sebesar Rp 792,0 triliun. Capaian realisasi investasi ini sangat penting untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada 2019 dapat terealisasi," kata dia di Kantornya, Jakarta, Selasa (30/4).
Dibandingkan pada 2018, pertumbuhan investasi PMDN di triwulan I 2019 meningkat sebesar 14,1 persen, dari Rp 76,4 triliun di triwulan I 2018 ke Rp 87,2 triliun. Akan tetapi, terjadi penurunan pada investasi PMA pada triwulan I 2019. PMA turun 0,9 persen dari Rp 108,9 triliun di 2018 menjadi Rp 107,9 triliun.
Menurutnya, mengacu data triwulan I 2019 terjadi tren positif terhadap pertumbuhan PMA yang semula pada triwulan IV Tahun 2018 adalah -11,6 persen menjadi 0,9 persen pada triwulan I 2019.
"Kami melihat tren positif ini akan berlanjut pada masa mendatang, apalagi didukung dengan tekad kuat pemerintah yang akan melanjutkan reformasi di bidang ekonomi, pemanfaatan Online Single Submission (OSS) yang lebih baik, serta intensifikasi pengawalan investasi oleh berbagai instansi pemerintah terkait baik di pusat dan daerah," ujarnya.
BKPM juga mencatat, realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (Rp 37,3 Triliun, 19,1 persen); DKI Jakarta (Rp 24,7 Triliun, 12,7 persen); Jawa Tengah (Rp 21,4 Triliun, 11,0 persen); Jawa Timur (Rp 12,6 Triliun, 6,5 persen); dan Banten (Rp 12,5 Triliun, 6,4 persen).
BKPM mencatat terjadi tren peningkatan investasi di luar Jawa, yang tumbuh sebesar 16,7 persen bila dibandingkan dengan triwulan I 2018. Capaian ini disumbang oleh investasi di Indonesia bagian timur, khususnya di sektor pengolahan hasil tambang yang sangat penting untuk peningkatan ekspor.
Selain sektor tersebut, sektor pariwisata di Indonesia bagian Timur berpotensi untuk terus dikembangkan, terutama pariwisata bahari maupun wisata minat khusus, yang tentunya akan dapat mendiversifikasi destinasi wisata di Indonesia.
Pada periode triwulan I 2019 realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 85,8 triliun meningkat 16,7 persen dari periode yang sama pada 2018 sebesar Rp 73,5 triliun.
Sedangkan, realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah: Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 37,3 Triliun, 19,1 persen); Listrik, Gas, dan Air (Rp 33,2 triliun, 17,0 persen); Konstruksi (Rp 19,5 , 10,0 persen); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 18,8 triliun, 9,7 persen), serta Pertambangan (Rp 15,1 triliun, 7,7 persen).
Baca juga:
Pemerintah Klaim Jalur Sutra Modern Tak Akan Bikin Indonesia Terlilit Utang
OJK Hentikan Layanan 73 Investasi Bodong, Ini Daftarnya
Pengusaha Pastikan Aksi May Day Tak Ganggu Iklim Investasi
Luhut Sebut KTT Jalur Sutra Kedua Tak Bikin RI Terjerat Utang
Indonesia Pertahankan Peringkat Investment Grade dari R&I di 2019
Ridwan Kamil: Amazon Bakal Bangun Pusat Data Asia Pasifik di 3 Daerah di Jawa Barat
Bank Indonesia Sebut Rp 73,28 T Dana Asing Masuk RI per April, Meningkat Usai Pemilu