Blibli: Penjual Asing Kurang dari 1 Persen, 90 Persen Lokal
Blibli menyatakan komitmen penuh untuk mendukung peningkatan daya saing aneka produk lokal. Di antaranya dengan menyediakan sebanyak mungkin tempat bagi produk lokal ketimbang impor untuk mejeng di setiap kategori yang ditawarkan platform.
Blibli menyatakan komitmen penuh untuk mendukung peningkatan daya saing aneka produk lokal. Di antaranya dengan menyediakan sebanyak mungkin tempat bagi produk lokal ketimbang impor untuk mejeng di setiap kategori yang ditawarkan platform.
"Dari semua kategori yang ada di platform Blibli, sebanyak 90 persen dari jumlah keseluruhan merchant adalah lokal, termasuk UMKM. Sedangkan untuk jumlah international seller kurang dari 1 persen dari keseluruhan seller di Blibli. mereka pun harus menaati aturan perpajakan yang sesuai untuk produk impor," ungkap VP of Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (4/6).
-
Bagaimana Shopee membantu pelaku UMKM meningkatkan bisnis mereka? Shopee 11.11 Big Sale Kampanye 11.11 Big Sale menciptakan peluang baru bagi brand lokal dan UMKM dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis lebih kokoh, berdaya, mampu bersaing dalam ekosistem perdagangan online yang kian dinamis. Peningkatan Transaksi 7 Kali Lipat Merespons pencapaian yang luar biasa, tercatat peningkatan transaksi hingga 7 kali lipat dari brand lokal dan UMKM di puncak kampanye dibandingkan hari biasa. Hal ini menunjukkan bagaimana pelaku usaha lokal memanfaatkan Shopee sebagai mitra yang kuat dalam menciptakan bisnis yang berkesinambungan dan penetrasi pasar digital yang inklusif.
-
Bagaimana caranya pelaku UMKK bisa menjual produknya melalui e-Katalog? "Caranya buat akun SPSE setelah itu daftar di portal e-katalog. Bapak Ibu semua nanti bakal diajari. Gampang dan tidak ribet kok," ujar mantan Wali Kota Semarang ini.
-
Dimana UMKM binaan BRILIANpreneur memamerkan produk mereka? Dua UMKM tersebut adalah La Vida Home Indonesia dan Sunandsand. Mereka merupakan UMKM alumni BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR kategori kriya. Sebelumnya, kedua UMKM tersebut sudah terpilih lewat rangkaian kurasi oleh Kurator dari Amerika Serikat, Jennifer Isaacson pada tanggal 08 Maret 2023 lalu di Brilian Center, Jakarta.
-
Apa yang diberikan Shopee kepada UMKM yang berhasil? Shopee mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang Shopee Super Awards 2023. Terima kasih karena telah bersama melayani jutaan pengguna dan juga telah memilih Shopee untuk mengembangkan usahanya.
-
Bagaimana BRI memberdayakan UMKM melalui BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR? Seperti diketahui, ajang BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR diselenggarakan sebagai sarana business matching antara UMKM Indonesia dengan konsumen luar negeri.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
Yolanda mengungkapkan, hingga saat ini, Blibli terus aktif membantu merchant UMKM untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Di antaranya terlibat dalam proses pendampingan, pelatihan melakukan pengemasan, branding, menampilkan foto produk, hingga pembekalan staregi pemasaran guna meningkatkan penjualan.
Selain itu, Blibli juga memiliki kriteria merchant/seller UMKM khusus yang layak didorong lewat
subsidi cashback dan potongan harga. Dengan begitu, diharapkan turut mengerek penjualan produk lokal di tengah pandemi Covid-19.
"Blibli melakukan subsidi ini agar produk-produk lokal ini bisa laku dan menarik konsumen Indonesia. Jika produk sudah sangat baik, maka sangat mungkin mendapat subsidi promo berupa cashback, potongan harga, atau gratis ongkos kirim," bebernya.
Namun diakuinya, sinergi dengan stakeholders terkait juga tak kalah penting untuk mempercepat peningkatan daya saing produk UMKM. Dengan begitu, diyakini akan menciptakan peluang lebar bagi produk lokal untuk masuk ke rantai pasok industri nasional maupun global.
"Kami harap bahwa berbagai stakeholder seperti pemerintah, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan anggota asosiasi, serta segenap pihak terkait bisa berkomunikasi dan duduk bersama untuk memetakan masalah dan mencari solusi yang paling tepat untuk pertumbuhan industri dan juga dampak positif bagi ekonomi," tekannya.
Bos BCA Klaim 90 Persen Produk di Marketplace dari Impor
Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja mengatakan, 90 persen lebih produk yang dijual di e-commerce yang terdapat di Indonesia bukan produksi dalam negeri, melainkan produk impor.
Menurut dia, UMKM di luar negeri, seperti China, lebih siap dalam memasuki ekosistem ekonomi digital yang sudah merambah pasar global. Sementara UMKM di Indonesia, kata Jahja, masih perlu banyak edukasi dan peningkatan kapasitas dalam produksi, SDM, maupun kualitas produk.
"E-commerce di Indonesia ini sudah banyak, ada Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan lain-lain. Kalau kita lihat 90 persen lebih produk dari mana? Bukan UMKM kita, ini yang menyedihkan. Itu import goods," kata Jahja Setiaatmadja seperti dikutip dari Antara dalam webinar digitalisasi UMKM dan sistem pembayaran 2025 yang dipantau di Jakarta, Rabu (2/6).
BCA mengadakan UMKM Fest pada Maret 2021 yang diikuti oleh 1.800 UMKM terpilih yang memiliki kesiapan produk yang berkualitas. Mereka dibantu untuk masuk ke dalam ekosistem digital berupa e-commerce berbasis website yang dibuat BCA.
Jahja menyebut sebagian besar dari pelaku UMKM yang mengikuti UMKM Fest tersebut masih perlu banyak bantuan dalam mempersiapkan produk mereka untuk masuk ke ekosistem digital.
"Yang melatarbelakangi adalah kurangnya digital knowledge dan skill. Memang generasi milenial ada yang berjualan melalui Instagram, Facebook. Ini lumayan, tapi persentase mereka dibandingkan UMKM konvensional masih sedikit," katanya.
Jahja juga menyebut permasalahan lain pada UMKM di Indonesia adalah kurangnya pemahaman keuangan dan belum dikelola secara profesional.
"Kurangnya pemahaman keuangan, UMKM kita banyak berbasis keluarga. Belum banyak UMKM yang menggunakan tenaga profesional, keuangan bisnis dan pribadi campur aduk. SDM asal keluarga, ayolah bantu. Padahal begitu UMKM membesar, harus gunakan SDM profesional, pemisahan keuangan bisnis dan pribadi," katanya.
(mdk/bim)