BMKG: Waspada gelombang tinggi hingga 6 meter pada 24 dan 25 Juli
Cuaca buruk yang dialami Indonesia dipengaruhi oleh perubahan iklim global yang mengakibatkan beberapa anomali. Anomali tersebut antara lain semakin meningkatnya kejadian siklus tropis yang tidak lagi menuruti siklus seperti biasanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat khususnya nelayan untuk selalu waspada karena akan terjadi gelombang tinggi pada tanggal 22 hingga 28 Juli mendatang. Sedangkan puncak gelombang tertinggi akan terjadi pada 24 - 25 Juli.
"24-25 Juli gelombang tinggi di Pantai Selatan Indonesia. Yang paling berbahaya pada 24-25 sangat berbahaya akan sampai 4 hingga 6 meter di perairan Sabang, Barat Aceh, Mentawai, Bengkulu, Samudra Hindia Sumatera, Jawa hingga Sumba Selat Lombok," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/7).
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
Dwikora menjelaskan, cuaca buruk yang dialami Indonesia dipengaruhi oleh perubahan iklim global yang mengakibatkan beberapa anomali. Anomali tersebut antara lain semakin meningkatnya kejadian siklus tropis yang tidak lagi menuruti siklus seperti biasanya.
"Ilmu nenek moyang ilmu cuaca turun menurun diporak porandakan oleh dampak perubahan iklim global," ujarnya.
Kondisi ini sudah berlangsung sejak Mei dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Oktober mendatang dengan puncak gelombang tertinggi pada bulan Agustus nanti. Dia menyatakan bahwa pada saat-saat tersebut seluruh kapal nelayan dipastikan tidak akan mampu melawan gelombang tersebut. "Untuk ukuran kapal nekayan masih membahayakan kalau kapal besar masih relatif tangguh."
Secara umum, masyarakat diperingatkan agar tetap waspada terhadap potensi kecelakaan laut akibat gelombang tinggi yang dapat terjadi. Masyarakat diimbau untuk menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda.
Selain itu, masyarakat dan kapal-kapal terutama perahu nelayan dan kapal - kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran.
Sebagai informasi, sejak tanggal 17 Juli 2018 BMKG memberikan peringatan dini gelombang tinggi, yang diperkirakan pada waktu itu akan mencapai ekstrem (ketinggian 6 meter) pada tanggal 19 Juli 2018.
Dan saat ini BMKG perlu memberikan peringatan dini berikutnya karena diperkirakan pada tanggal 23-28 Juli 2018 masih akan terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian 2.5 6.0 meter dan puncak ekstrem diperkirakan terjadi pada tanggal 24-25 Juli 2018.
Prakiraan Tinggi Gelombang disampaikan sebagai berikut :
Prakiraan tinggi gelombang laut di perairan Indonesia pada tanggal 23 - 28 Juli 2018 antara lain :
Tinggi Gelombang 1,25 - 2,5 m (Sangat Waspada) berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian timur, Perairan timur Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Perairan Baubau Kep.Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan P.Buru P.Seram, Perairan Kep.Kei-Kep.Aru, Perairan Kep.Babar-Kep.Tanimbar, Perairan barat Yos Sudarso, Laut Arafuru, Perairan Jayapura.
Tinggi Gelombang 2,5 - 4 meter (Berbahaya) berpeluang terjadi di Perairan Sabang, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat P.Simeulue hingga Kep.Mentawai, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P.Sumbawa, Selat Bali Selat Lombok Selat Alas bagian selatan, Perairan selatan P.Sumba, Laut Sawu, Perairan selatan P.Rote.
Pada tanggal 24 - 25 Juli 2018 berpeluang terjadi peningkatan tinggi gelombang menjadi 4 - 6 meter (Sangat Berbahaya) di Perairan Sabang, Perairan utara dan barat Aceh, Perairan barat P.Simeulue hingga Kep.Mentawai, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P.Sumba, Selat Bali Selat Lombok Selat Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB.
Kondisi tekanan tinggi yang bertahan di Samudra Hindia (barat Australia) atau disebut dengan istilah Mascarene High memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Indonesia, hal ini dikarenakan kecepatan angin yang tinggi di sekitar wilayah kejadian mascarene high di Samudra Hindia (barat Australia) dan terjadinya swell/alun yang dibangkitkan oleh mascarane high menjalar hingga wilayah Perairan Barat Sumatra, Selatan Jawa hingga P.Sumba. Kondisi tersebut juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang hingga berkisar 4 - 6 meter di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.
Baca juga:
Menhub Budi: Cuaca beberapa hari mendatang berbahaya untuk pelayaran
5 Kota di Indonesia ini biasanya panas, bulan ini mendadak dingin
Gempa 5,8 SR goyang Malang, Jawa Timur
BMKG prediksi musim kemarau di DIY berlangsung hingga September
Gelombang laut selatan Jawa Tengah capai 5-7 meter
Waspada, cuaca ekstrem di Medan diperkirakan hingga 3 hari ke depan