BNI turunkan suku bunga kredit ritel mulai bulan depan
Penurunan bunga kredit mencapai 25 bps.
Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen. Kebijakan ini pun akan segera diikuti oleh penurunan suku bunga dari berbagai bank nasional, salah satunya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni menjelaskan, perseroan akan menurunkan suku bunga pada awal bulan Februari 2016 mendatang.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
"Bunga yang pasti kemarin BI rate turun. Kita sudah putuskan suku bunga dana kita juga akan turun. Turunnya sekitar 25 basis poin, akan diikuti juga penurunan suku bunga kredit ritel," ujarnya di kantornya, Jakarta, Senin (25/1).
Penurunan suku bunga akan berdampak kepada penyerapan kredit yang lebih tinggi. Sehingga diharapkan penyerapan kredit dapat lebih cepat dibandingkan periode sebelumnya.
Terkait ekspansi kredit, Baiquni menuturkan, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit lebih tinggi dari 2015, yakni sekitar 17 persen. Sehingga, perseroan mencanangkan pertumbuhan kredit berada pada kisaran 18 persen di tahun ini.
Sektor penyaluran kredit secara umum akan menyasar sektor infrastruktur dan konstruksi. Adapun segmen penyaluran kredit untuk tahun ini diutamakan adalah BUMN, sebab BUMN paling banyak menyerap pembiayaan, khususnya terkait proyek infrastruktur.
"Kita juga akan menambah sentra-sentra kredit kita. Kita akan kembangkan dan membuka di daerah potensial. Kalau kredit infrastruktur yang ada jalan tol dan PLN," terang Baiquni.
(mdk/idr)