Bos Bank Mandiri: Perlu transisi untuk ubah Rp 1.000 jadi Rp 1
"Secara prinsip bagus karena Indonesia mata uangnya kan kecil sekali. Artinya kalau Rp 100.000 itu sekitar USD 8. Jadinya kan kalau orang beli sesuatu harganya Rp 1 miliar duitnya enggak harus banyak. Tapi itu, prosesnya enggak boleh terlalu buru-buru."
Pemerintah kembali menggulirkan rencana redenominasi mata uang Rupiah atau mengubah Rp 1.000 jadi Rp 1. Kondisi perekonomian yang tengah membaik saat ini, disebut-sebut menjadi momentum yang tepat untuk menyederhanakan pecahan mata uang Rupiah menjadi pecahan yang lebih sedikit, tanpa mengurangi nilainya.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, rencana pemerintah melakukan redenominasi perlu ada periode transisi. Hal tersebut perlu dilakukan supaya pengguna uang tidak kaget.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Kapan redenominasi rupiah akan diimplementasikan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
"Perlu ada periode transisi supaya pengguna uang tidak kaget. di India kemarin kan redenominasi tuh, cukup signifikan. Itu kan agak kaget awalnya," ujar Kartika di Kantornya, Jakarta, Rabu (19/7).
Kartika mengatakan, pengubahan nilai mata uang Rp 1.000 menjadi Rp 1 membutuhkan teknis kompleks. Secara keseluruhan, peredaran mata uang dengan nilai di bawah Rp 1.000 harus ditarik.
"Uang itu nilainya di simplifikasi dari Rp 1.000 jd Rp 1, teknisnya kompleks. Nanti uang yang di bawah Rp 1.000 harus ditarik. Barang-barang yang di bawah Rp 1.000 harus dilakukan perubahan," jelas Kartika.
Meskipun demikian, Kartika tetap mendukung rencana tersebut. Namun harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terkesan terburu-buru.
"Secara prinsip bagus karena Indonesia mata uangnya kan kecil sekali. Artinya kalau Rp 100.000 itu sekitar USD 8. Jadinya kan kalau orang beli sesuatu harganya Rp 1 miliar duitnya enggak harus banyak. Tapi itu, prosesnya enggak boleh terlalu buru-buru karena bisa mengganggu proses transaksi dalam negeri," pungkasnya.
Baca juga:
DPR beberkan rencana BI pangkas nilai Rupiah masuk ke Prolegnas 2017
Bos BI: Kondisi ekonomi cukup baik untuk ubah Rp 1.000 jadi Rp 1
Pemahaman masyarakat, kunci redenominasi
Redenominasi tak sekedar poles citra Indonesia
Penyederhanaan rupiah yang tak sederhana