Bos Bappenas Beberkan Dampak Kenaikan Suku Bunga BI ke Sektor Industri
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan kenaikan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 6,00 persen, akan berdampak pada sektor industri.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan kenaikan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 6,00 persen, akan berdampak pada sektor industri. Salah satunya memicu kenaikan pada cost of fund dan mengganggu demand dari sektor industri.
"Jika kebijakan suku bunga naik, maka pasti bisnis sektor swasta akan terdampak. Cost of fund akan lebih tinggi. Permintaan dari sektor swasta mungkin akan sedikit terganggu dengan interest rate yang tinggi," kata Bambang, dalam acara High Level Policy Round Table on Manufacturing Sector Review, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (5/12).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana Indonesia ingin meningkatkan indeks tanam dan produksi beras nasional? Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan cepat dan konkrit dalam jangka pendek untuk meningkatkan index tanam dan produksi beras nasional melalui sejumla program. Program yang dijalankan antara lain Perluasan areal tanam melalui program, Optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi sekali dalam setahun, sistem tanam terpadu pada lahan sawah dataran rendah (padi gogo) di areal perkebunann dan Peningkatan Indeks Tanam melalui optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi 2-3 kali dalam setahun.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Menurutnya, langkah BI menaikkan suku bunga tidak lain untuk memitigasi tekanan terhadap rupiah. Karena itu, naiknya suku bunga BI mesti diimbangi oleh kebijakan fiskal yang baik agar sektor industri tidak terlalu terbebani.
"Kita perlu memperhatikan ketatnya ruang fiskal yang kita hadapi pada saat yang sama. Tentu dalam kasus ini kita perlu mengevaluasi apakah kebijakan fiskal yang ketat akan membantu. Sebab pertanyaan khususnya untuk sektor industri darimana permintaan akan datang," imbuhnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, mengatakan hal yang mesti diperhatikan ke depan adalah bagaimana menyiapkan struktur penyokong ekonomi yang lebih kokoh. Sebab selama ini perekonomian Indonesia masih bertumpu pada komoditas. Diketahui kinerja komoditas amat bergantung pada harga dunia.
"Tahun 1999 sampai 2010 kita punya booming komoditas. Selama booming harga komoditas, kita alami surplus current account, tapi surplus current account kita karena booming harga komoditas. Ketika harga komoditas jatuh, kita alami current account defisit," kata dia.
"Kemudian Bank Indonesia dalam upaya stabilisasi menaikan suku bunga. Jadi Bank Indonesia hanya merespon masalah struktural ekonomi negara ini," imbuhnya.
Dia pun mendorong agar Indonesia perlu memperkuat dan mengembangkan sektor yang lebih kokoh dalam mendukung perekonomian, seperti pariwisata dan industri. "Perubahan struktural bagaimana mengurangi current account kita tidak lebih dari 2 persen dari GDP. Caranya adalah melalui pariwisata dan industri," tandasnya.
Baca juga:
LPS: BI Masih Punya Ruang Naikkan Suku Bunga Acuan
Pengamat Sarankan BI Tak Naikkan Suku Bunga Acuan Pada Desember 2018
BI Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Pengaruhi Kredit Bermasalah
Suku Bunga Acuan BI Naik, Ini Kata Pengamat
BI Sebut Kenaikan Suku Bunga Tidak Bergantung pada The Fed
Gubernur BI Umumkan Kenaikan Suku Bunga Acuan 6 Persen