Bos baru BPK siap kerja bersama KPK ungkap kasus Hadi Poernomo
Hadi Poernomo terlibat kasus persetujuan keberatan pajak BCA yang sebabkan kerugian negara Rp 374 miliar.
Ketua baru Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rizal Djalil, menyatakan siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap kasus pajak yang menyangkut mantan bos BPK sebelumnya, Hadi Poernomo. Namun, Rizal enggan berkomentar lebih jauh mengenai kasus persetujuan keberatan pajak BCA yang sebabkan kerugian negara Rp 374 miliar.
"Saya kira tidak ada komentar itu. Kami menyerahkan kepada hukum. Kami siap untuk mem-back up KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," ujar Rizal usai dilantik di Sekretariat Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Senin (28/4).
Rizal mengaku bahwa lembaga yang dipimpinnya telah bertemu personal dengan Hadi Poernomo. Dia bercerita bahwa para pegawai mendoakan agar mantan bos mereka itu kuat dalam menghadapi cobaan sebagai tersangka.
"Kami sudah datang ke Pak Hadi dan saya bilang kepada teman-teman, teman kita sedang kena masalah. Kami mendoakan supaya Pak Hadi kuat menghadapi cobaan," jelasnya.
Sebelumnya, Hadi Poernomo ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus penggelapan pajak BCA senilai Rp 374 miliar pada tahun 2004. Penetapannya sebagai tersangka itu dilakukan pada tanggal 21 April 2014 dan hari itu bertepatan dengan hari lahirnya.