Bos BI: Ketahanan Ekonomi Triwulan II-2020 Tetap Baik
Data Mei 2020 menunjukkan neraca perdagangan mencatat surplus USD 2,09 miliar. Membaik dari kondisi bulan April yang mengalami defisit USD 372,1 juta.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut bahwa ketahanan sektor eksternal ekonomi Indonesia triwulan II-2020 tetap baik. Ini terlihat dari defisit transaksi berjalan yang masih rendah.
"Hal ini didukung prospek perbaikan neraca perdagangan akibat penurunan impor, permintaan domestik yang lemah dan berkurangnya kebutuhan input produksi untuk kegiatan ekspor," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (16/6).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Data Mei 2020 menunjukkan neraca perdagangan mencatat surplus USD 2,09 miliar. Membaik dari kondisi bulan April yang mengalami defisit USD 372,1 juta.
Selain itu, aliran masuk modal asing juga kembali berlanjut. Kondisi ini dipengaruhi meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tetap tingginya daya tarik aset keuangan domestik.
"Ini menunjukkan tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia," kata Perry.
Aliran Modal Asing
Aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan II 2020 hingga 15 Juni 2020 tercatat net inflows sebesar USD 7,3 miliar. Posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2020 meningkat menjadi USD 130,5 miliar. Ini setara pembiayaan 8,3 bulan impor atau 8,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Ke depan, terdapat kecenderungan defisit transaksi berjalan akan lebih rendah. Kemungkinan akan berada di sekitar 1,5 persen PDB pada 2020. Jauh di bawah prakiraan semula 2,5 persen - 3 persen PDB. Demikian pula defisit transaksi berjalan pada 2021 diperkirakan akan berada di bawah 2,5 persen- 3 persen PDB.
(mdk/idr)