Bos BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Terus Menguat Stabil
Nilai tukar Rupiah mengalami tren penguatan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dalam beberapa hari terakhir ini. Namun, penguatan Rupiah tersebut dinilai masih kemurahan atau undervalued.
Nilai tukar Rupiah mengalami tren penguatan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) dalam beberapa hari terakhir ini. Namun, penguatan Rupiah tersebut dinilai masih kemurahan atau undervalued.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar Rupiah terhadap USD masih berpotensi untuk terus stabil menguat ke depannya.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
"Nilai tukar Rupiah ke depan akan bergerak stabil dan Rupiah saat ini masih undervalued," kata Perry saat ditemui di Masjid BI, Jakarta, Jumat (22/2).
Perry mengungkapkan, ada 4 faktor yang akan menjadi pendorong stabilitas Rupiah di tahun ini.
"Jadi ke depan stabilitas Rupiah akan didukung oleh 4 hal, yakni masuknya aliran modal asing tambah suplai valas (valuta asing) dalam negeri, kedua fundamental ekonomi lebih baik dari sisi pertumbuhan, inflasi rendah dan CAD yang juga menurun," ujarnya.
Perry mengungkapkan, ada 4 faktor yang akan menjadi pendorong stabilitas Rupiah di tahun ini.
Selain itu, kenaikan suku bunga AS atau FFR yang dilakukan oleh The Fed tidak akan seagresif tahun lalu. Hal itu membuat posisi Rupiah semakin aman di pasar. "Tentu saja ketiga FFR yang kan lebih rendah semula 3 kali, kemudian diturunkan 2 kali dan diperkirakan tahun ini hanya naik 1 kali FFR," jelasnya.
Terakhir adalah mekanisme pasar yang dinilai semakin membaik. "Keempat mekanisme pasar yang terus semakin baik, baik di swap, dan DNDF (Domestic Non Deliverable Forward)," tutupnya.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Jumat ini. Rupiah kemungkinan melemah ke level 14.080 per USD hingga 14.100 per USD.
Mengutip Bloomberg, Jumat (22/2), Rupiah dibuka di angka 14.077 per USD, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.070 per USD.
Sejak pagi hingga siang hari ini, Rupiah bergerak di kisaran 14.070 per USD hingga 14.085 per USD. Jika dihitung dari awal tahun, Rupiah masih menguat 2,17 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Rupiah dipatok di angka 14.079 per USD, melemah tipis jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.057 per USD.
Nilai tukar rupiah pada Jumat melemah seiring ditahannya suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) oleh Bank Indonesia.
Baca juga:
Bos BI Ungkap Syarat Untuk Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan
Sri Mulyani: Rupiah Perkasa 2,68 Persen Hingga Pertengahan Februari
Hari Ini, Rupiah Melemah di Level Rp 14.119 per USD
Rupiah Dibuka di Level Rp 14.118 per USD
Rupiah Kembali Terperosok ke Level Rp 14.130 per USD
Rupiah Kembali Melemah ke Level Rp 14.095 per USD