Bos BI sebut peredaran uang jual beli online capai Rp 75 T per tahun
Era digital ini pun mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan berbasis digital, baik di bidang barang, jasa, e-commerce, moda pembayaran maupun pembiayaan. Ini menggeser pola belanja masyarakat dari belanja konvensional (di pusat-pusat perbelanjaan) ke pola belanja online (e-commerce).
Aktivitas dan layanan digital yang menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat telah menggerakkan apa yang dikenal dengan era revolusi digital. Era digital ini pun mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan berbasis digital, baik di bidang barang, jasa, e-commerce, moda pembayaran maupun pembiayaan.
Ini menggeser pola belanja masyarakat dari belanja konvensional (di pusat-pusat perbelanjaan) ke pola belanja online (e-commerce).
"Jumlah pengguna internet yang berbelanja secara online di Tanah Air pada 2016 telah mencapai 24,7 juta orang," ungkap Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, dalam Seminar Nasional bertema 'Globalisasi Digital: Optimalisasi Pemanfaatan Big Data untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi', di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (9/8).
"Dengan digitalisasi ini ada pelayanan-pelayanan, di mana pelayanan konvensional itu harus berubah. Ini berjalan tidak hanya di transportasi tapi di perhotelan, wisata semuanya berubah," jelas Agus.
Tak hanya itu, jumlah uang yang dibelanjakan masyarakat di berbagai gerai e-commerce juga menembus jumlah yang dapat dibilang fantastis. "Selama setahun terakhir para pengguna internet tersebut telah membelanjakan uang USD 5,6 miliar atau Rp 75 triliun di berbagai e-commerce," kata dia.
"Dengan kata lain setiap pengguna e-commerce rata-rata membelanjakan Rp 3 juta per tahun," jelasnya.
Selain e-commerce, revolusi digital di Indonesia juga sudah menyentuh sektor keuangan. Agus mengatakan hal tersebut dapat dilihat dengan pertumbuhan perusahaan fintech (fintech player) dalam negeri.
"Di Indonesia yang dalam dua tahun terakhir 2015, 2016 (fintech player) tumbuh pesat sebesar 78 persen," pungkasnya.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
Baca juga:
Bos BI beberkan tiga tantangan pemanfaatan big data
Ini penyebab ekonomi RI hanya tumbuh 5,01 persen di kuartal II
Oktober 2017, jalan tol tak lagi pakai uang tunai
Luncurkan Big Data, BI undang seluruh pengusaha bisnis online
Mengapa pemerintah Jokowi tak bisa membangun tanpa utang asing?
RUU Redenominasi ditunda, ini kata BI