Bos BI ungkap 3 pelajaran penting dari perjalanan ekonomi RI di 2015
Pelajaran pertama yakni kebijakan makroekonomi yang perlu diterapkan secara disiplin.
Bank Indonesia (BI) menilai pergolakan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 telah memberi tiga pelajaran penting. Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, tiga pelajaran tersebut dipetik lantaran perkembangan ekonomi Indonesia masih menunjukkan arah positif meski tantangan eksternal dan domestik tidak henti-hentinya menghantam Indonesia.
Pelajaran pertama yakni kebijakan makroekonomi yang perlu diterapkan secara disiplin, hati-hati, konsisten, dan tepat waktu.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
"Dari pelajaran pertama, kebijakan makroekonomi perlu diterapkan secara disiplin, hati-hati, konsisten, dan tepat waktu, baik fiskal maupun moneter. Hal itu menjadi kunci dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Agus dalam pidato peluncuran buku & diskusi Laporan Perekonomian Indonesia bertajuk 'Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural' di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4).
Pelajaran kedua, lanjut Agus, perlunya dukungan sinergi kebijakan antar pemangku kebijakan. "Pelajaran kedua menunjukkan bahwa disiplin kebijakan makroekonomi tersebut tidak cukup tanpa didukung oleh sinergi kebijakan yang kuat antarpemangku kebijakan, baik Bank Indonesia, Pemerintah Pusat dan Daerah, serta otoritas terkait lainnya," imbuh Agus.
Pelajaran ketiga, yakni pentingnya reformasi struktural dan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi. "Ketiga, pentingnya implementasi reformasi struktural dan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi, temasuk hilirisasi, yang dapat memperkuat fondasi perekonomian, sehingga perekonomian menjadi lebih berdaya tahan (resilien) dan tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini didasari oleh siklus perekonomian global yang terjadi sepanjang 2015," imbuh Agus.
Lebih lanjut Agus mengatakan, untuk tahun 2016, perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 5,2-5,6 persen. dan terus berada dalam tren yang meningkat dalam jangka menengah.
"Inflasi juga diperkirakan dapat terjaga sesuai dengan kisaran sasaran 4 plus minus 1 persen untuk tahun 2016-2017 dan 3,5 plus minus 1 persen dalam jangka menengah," imbuh Agus.
"Dengan struktur perekonomian yang lebih baik dan sumber pertumbuhan yang lebih terdiversifikasi, defisit transaksi berjalan diprakirakan akan tetap terkendali pada tingkat yang aman dan dengan struktur yang lebih sehat," papar Agus.
Baca juga:
BI yakin inflasi Lebaran 2016 tetap stabil
Jaga pergerakan Rupiah, BI antisipasi agar dana masuk tak berlebihan
Soal Tax Amnesty, Jokowi perintahkan portofolio investasi disiapkan
BI: Pengampunan pajak tarik dana Rp 560 triliun masuk ke Indonesia
Saran bos BI agar pengampunan pajak RI terealisasi seperti di Italia
Agus Marto banggakan program binaan BI mampu tekan impor bawang
Gubernur BI: Perbankan nasional sudah turunkan suku bunga kredit