Bos DBS: Perbankan tetap kuat meski ada perlambatan ekonomi
Presiden Direktur DBS Indonesia, Paulus Sutisna angkat bicara terkait kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam lima tahun terakhir. Menurutnya, keberadaan OJK mampu menjaga stabilitas perbankan meskipun saat ini terjadi perlambatan ekonomi global.
Presiden Direktur DBS Indonesia, Paulus Sutisna angkat bicara terkait kinerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam lima tahun terakhir. Menurutnya, keberadaan OJK mampu menjaga stabilitas perbankan meskipun saat ini terjadi perlambatan ekonomi global.
Kondisi berbeda terjadi saat krisis 1998 dan 2008. Kala itu, OJK belum terbentuk sehingga industri keuangan terlibas oleh gelombang krisis keuangan dunia.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa KKP menargetkan pertumbuhan PDB perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menargetkan pertumbuhan PDB perikanan rata-rata berada di angka 4,00-5,00 persen.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
"Jadi OJK konsisten sekali mengawasi memonitor risiko-risiko, mereka mendorong perbankan selalu disiplin dalam menerapkan prinsip kehati-hatian. Mulai dari perizinan penerbitan produk hingga menjaga rasio kredit bermasalah (NPL)," ungkap Paulus Sutisna, Selasa (21/2).
Dia menilai, selama lima tahun OJK telah menerapkan kedisiplinan perbankan yang membuat kondisi perbankan lebih sehat. Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap perbankan pun meningkat. Dalam pandangan dia, OJK selalu mengingatkan perbankan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian.
Secara pribadi, dia juga merasa OJK turut andil dalam perkembangan bisnis DBS Indonesia. Komunikasi terbuka yang dilakukan OJK membuat industri keuangan lebih mudah mengembangkan bisnisnya.
"OJK sangat terbuka kalau kita ada masukkan misalnya OJK mau keluarkan aturan mereka kerjasama dengan kita terus juga kalau kita mau mengembangkan produk itu kan butuh izin dari OJK kita kan datang dulu ke OJK izin dulu komunikasi, diskusi, OJK kasih masukan ke kita."
Bisnis DBS Indonesia tumbuh baik di 2016. "Kehadiran OJK sangat membantu industri keuangan terbukti perbankan kita walaupun ada krisis dan perlambatan ekonomi perbankan tetap kuat. Dari sisi DBS sendiri sangat bantu sekali karena komunikasi juga sangat terbuka. Kita tahun 2016 kita revenue-nya kita baik sekali, naik tapi kita belum bisa kasih angka karena masih (belum diaudit) belum bisa keluar. Secara keseluruhan baik sekali," jelas dia.
Baca juga:
Jadi penampung tax amnesty, Bank DBS sosialisasi ke 800 nasabah
DBS bidik sektor UKM se-Asia Pasifik
BI terus tuntut perlakuan setara bank Indonesia di Singapura
DBS kirim sinyal kaji ulang akuisisi Danamon
Agus Marto belum perdalam pencaplokan Danamon oleh DBS
Otoritas moneter Singapura terima sikap BI soal akuisisi Danamon
Soal akuisisi, Bank Danamon pasrah tunggu keputusan BI-MAS