Bos Pertamina Sebut Stok BBM Nasional Masih Cukup Hingga 28 Hari
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta masyarakat tidak panik dengan adanya kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Dia menjamin perseroan masih memiliki banyak stok untuk masing-masing bahan bakar.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta masyarakat tidak panik dengan adanya kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Dia menjamin perseroan masih memiliki banyak stok untuk masing-masing bahan bakar.
"Kondisi stok nasional sangat-sangat aman. Masyarakat tidak perlu panik karena stok luber," ujar Nicke dalam konferensi pers online, Jakarta, Senin (29/3)
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
Nicke merinci, stok nasional tersedia 10,5 juta barel, cukup untuk 27 hingga 28 hari ke depan. Pemakaian per hari 390 mb atau 62.500 kiloliter, stok tersebut dijamin sangat aman apalagi di tengah pandemi Virus Corona permintaan BBM belum terlalu tinggi.
Kemudian, bahan bakar solar tersedia sebanyak 8,8 juta barel dijamin cukup untuk 20 hari. Demikian juga untuk Avtur, dijamin sangat banyak sekitar 3,2 juta barel untuk 74 hari konsumsi.
"Jadi sekali lagi tidak perlu panik karena stok luber. Dipengaruhi kondisi belum normal, konsumsi belum begitu baik," jelas Nicke.
Dia menambahkan, sebenarnya Kilang Balongan itu menyupplai BBM terutama ke sekitaran Balongan ke Cikampe. Sementara ke Plumpang (Jakarta), disupply lewat pipa sehingga stoknya tidak terlalu tinggi karena setiap saat bisa dipompa dari Balongan.
Kilang Balongan Kehilangan Produksi BBM 400 Ribu Barel
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan pemadaman api, sehingga Kilang Balongan ditargetkan dapat kembali beroperasi 5 hari mendatang. Akibatnya, Pertamina akan kehilangan produksi BBM sekitar 400 ribu barel gara-gara terbakarnya Kilang Balongan.
"Sambil menunggu pemadaman, kira-mira mungkin 4-5 hari mudah-mudahan bisa normal, kira-kira kehilangan produksi yang tidak bisa disuplai dari kilang sekitar 400 ribu barel," ujar Mulyono.
Sembari menanti proses pemadaman selesai, Mulyono memastikan jika stok penyaluran BBM ke daerah sekitar seperti Jakarta dan Cikampek tidak akan terganggu. Suplai BBM untuk sementara akan dibantu dari Kilang Cilacap dan kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban.
Mulyono menjelaskan, Kilang Cilacap bisa dinaikan produksinya hingga 300 ribu barel. Sementara Kilang TPPI bisa mencapai 500 ribu barel. "Dari Cilacap nanti akan dibawa kapal, disuplai langsung dari Tanjung Priok. Sedangkan nanti dari TPPI bisa disuplaikan lewat Terminal BBM Balongan," terang dia.
"Jadi sekali lagi (masyarakat) tidak perlu panik karena stoknya banyak, dan kilang sebenarnya tidak ada masalah, dan kita bisa cover kebutuhan dari kilang-kilang yang lain," imbuh Mulyono.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)