BPJS Ketenagakerjaan & ASSA kolaborasi dukung pembangunan infrastruktur negara ASEAN
Pertemuan institusi pelaksana jaminan sosial di negara-negara ASEAN atau ASEAN Social Security Association (ASSA) yang dilaksanakan di Nha Trang, Vietnam, Selasa (18/9) dimanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai ajang untuk mengajukan inisiatif strategis dalam bidang investasi.
Pertemuan institusi pelaksana jaminan sosial di negara-negara ASEAN atau ASEAN Social Security Association (ASSA) yang dilaksanakan di Nha Trang, Vietnam, Selasa (18/9) dimanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai ajang untuk mengajukan inisiatif strategis dalam bidang investasi.
Poin penting yang digagas oleh BPJS Ketenagakerjaan adalah kolaborasi investasi dalam bentuk 'pool of fund' untuk membiayai pengembangan infrastruktur, khususnya di negara berkembang.
-
Siapa yang dijamin BPJS Ketenagakerjaan? Seluruh pemain timnas yang berlaga di Piala AFF yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang ini akan dilindungi keselamatannya, sejak saat latihan terlebih saat pertandingan.
-
Apa saja program yang ditawarkan BPJS Ketenagakerjaan? Dengan BPJS Ketenagakerjaan, para pekerja akan memperoleh perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
-
Mengapa BSU BPJS Ketenagakerjaan diberikan? Program ini bertujuan untuk membantu para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19, dengan memberi subsidi bagi upah mereka.
-
Siapa yang menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan? "Kami hadir mendampingi Ibu Suharti menyerahkan santunan kepada ahli waris dari peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terdaftar pada PPNPN Biro Umum Kemendikbudristek," jelas Zainudin.
-
Kenapa Pemkot Bontang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan? Tujuan kegiatan ini adalah untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021. Tentang optimalisasi Program Jaminan Sosial Ketengakerjaan dan untuk menjamin perlindungan sosial para pekerja di wilayah Kota Bontang.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Dalam pidatonya di hadapan delegasi yang hadir, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, menyerukan kepada para negara anggota untuk saling mendukung agar negara-negara ASEAN menjadi lebih sejahtera dan mampu bersaing dengan negara lain di dunia.
"Sebagai ASEAN community, perkembangan satu negara akan berdampak pada perkembangan ekonomi negara ASEAN lainnya. Kita juga harus memastikan dana yang dikelola di institusi jaminan sosial kita hanya berputar di daerah regional ASEAN," tegas Agus.
Agus menyatakan, sudah saatnya ASSA untuk bergerak ke arah yang lebih implementatif untuk perkembangan negara anggota. 'Effective Collaboration' di bidang investasi infrastruktur merupakan langkah kongkrit yang bisa dilakukan bersama untuk membantu negara anggota ASEAN lainnya.
"Semua negara, baik negara berkembang maupun negara maju, pasti tetap membutuhkan pembangunan infrastruktur. Namun anggaran yang dimiliki negara tentunya terbatas, di sinilah peran institusi Jaminan Sosial anggota ASSA dibutuhkan," jelas Agus.
"Institusi Jaminan Sosial memiliki kelebihan dibandingkan investor lain, karena umumnya memiliki horizon pengelolaan dana jangka panjang, hal ini sesuai dengan konsep pembiayaan investasi infrastruktur dari pemerintah yang juga bersifat jangka panjang," urai Agus.
Agus menjelaskan bahwa kolaborasi seperti ini juga dilakukan oleh negara anggota OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), untuk saling mendukung sesama anggota dalam pendanaan di bidang infrastruktur.
"Kami juga sebelumnya telah melakukan diskusi dengan rekan-rekan yang bergerak di bidang jaminan sosial dan asuransi di Jepang, dan sambutan positif yang kami dapat menjadi alasan kami untuk menggagas ide ini lebih lanjut," tambah Agus.
Agus meyakini langkah ini dapat menjadikan ASSA menjadi lebih terpandang, karena perannya dalam membantu negara-negara ASEAN lebih maju untuk memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi, meningkatkan produktivitas dan daya saing serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan kawasan ASEAN, sesuai dengan mandat jaminan sosial.
Inisiatif ini juga didukung oleh Pemerintah RI, dalam hal ini BAPPENAS, yang telah memiliki daftar proyek infrastruktur yang layak dijadikan target investasi oleh anggota ASSA maupun institusi jaminan sosial dan asuransi lain di Asia Pasifik.
Agus telah menyatakan kesiapan BPJS Ketenagakerjaan sebagai investment hub untuk mengoordinasi dan memberikan informasi terkait investasi project infrastruktur di seluruh Indonesia.
Untuk itu Agus mengundang institusi jaminan sosial negara-negara ASEAN untuk datang ke Indonesia pada pertengahan Oktober 2018 mendatang. Hal ini juga berlaku juga bagi anggota ASSA lain, mereka dapat berperan sebagai investment hub di negaranya masing-masing.
Inisiatif dari BPJS Ketenagakerjaan ini mendapat tanggapan positif dari seluruh anggota ASSA dan juga diterima oleh ASSA Board menjadi inisiatif ASSA, untuk dipelajari secara lebih mendalam. Momen pertemuan pada Oktober 2018 mendatang akan menjadi titik bersejarah pembahasan gagasan dimaksud untuk perkembangan dan kesejahteraan seluruh negara ASEAN.
"Kami harap inisiatif ini dapat segera diimplementasikan, agar pengembangan infrastruktur di negara-negara ASEAN dapat berjalan dengan masif, dengan dimotori para institusi Jaminan Sosial," tutup Agus.
Baca juga:
Waspada, kabar pekerja dapat Rp 21 juta dari BPJS Ketenagakerjaan hoaks
BPJSTK bakal tanggung biaya layanan medis Anthony Ginting
BPJS Ketenagakerjaan gandeng Kemenkumham tingkatkan kepesertaan pekerja migran
Kemenpora apresiasi BPJS Ketenagakerjaan berikan asuransi untuk atlet Indonesia
Menaker dorong BPJS Ketenagakerjaan tingkatkan keterampilan pekerja
Waspada, marak penipuan SMS mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan