BPJT Target Pembayaran Tol Tanpa Sentuh Diterapkan September 2022
Sistem tersebut dapat menghemat waktu 30 detik hingga 5 menit yang biasanya digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol dan mengurangi emisi hingga 35 persen.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan implementasi pembayaran tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) pada September 2022.
"Target implementasi secara bertahap dimulai September 2022, dan implementasi penuh pada 2023 dengan berbagai manfaat yang akan kita ukur terus menerus," kata Kepala BPJT, Danang Parikesit dikutip dari Antara, Rabu (8/9).
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada tebing tol di Bintaro? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Siapa yang melakukan pelanggaran di tol? Branch Manager Ruas Tol Prabumulih PT Hutama Karya (Persero) Syamsu Rijal mengakui telah terjadi pelanggaran kendaraan memutar balik di bawah jembatan interchange KM 82 Tol Indraprabu.
-
Bagaimana pengelola tol merespon kejadian tersebut? Pascakejadian tersebut, pengelola tol terus meningkatkan patroli di setiap ruas terkhusus di sekitar interchange Prabumulih agar tidak terjadi lagi pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna jalan.
Danang menyampaikan, proses pembayaran tol tanpa berhenti atau MLFF memiliki banyak manfaat di antaranya dapat menghilangkan kemacetan di gerbang tol dikarenakan tidak adanya antrean kendaraan saat melakukan transaksi pembayaran, mengurangi polusi dan emisi karbon, mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka seluruh opsi pembayaran yang dapat dipantau secara realtime, hingga efisiensi biaya operasional tol dengan jaminan penerimaan 100 persen pendapatan tol.
Sistem tersebut dapat menghemat waktu 30 detik hingga 5 menit yang biasanya digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol dan mengurangi emisi hingga 35 persen.
Dengan memanfaatkan konektivitas telepon pintar (smartphone) dan satelit, maka nantinya palang dan gerbang tol tidak lagi diperlukan. Pengguna dapat masuk keluar jalan tol tanpa hambatan dan tarif tol nantinya akan terpotong otomatis dari saldo pengguna melalui aplikasi yang berfungsi sebagai On Board Unit (OBU) elektronik atau e-OBU saat melewati sensor pada akses masuk tol.
Lanjut dia, penerapan MLFF akan menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk mengenali dan menentukan posisi kendaraan yang masuk ke jalan tol.
"Kita sedang berkejaran dengan China yang juga melakukan hal yang sama (penggunaan GNSS) untuk kendaraan Golongan 1. Di Eropa juga diterapkan untuk kendaraan berat. Tetapi di Asia, baru Indonesia dan China akan menjadi dua negara pertama yang menggunakan GNSS untuk kendaraan pribadi," ujarnya.
Danang menambahkan, MLFF akan memberikan efisiensi waktu tempuh bagi masyarakat yang tengah melakukan perjalanan. Selain itu, teknologi ini akan berdampak pada percepatan pergerakan logistik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi antar daerah.
"Implementasi tahap pertama penggunaan teknologi MLFF akan dilakukan di 40 ruas tol yang ada di Jawa dan Bali pada tahun depan," ujarnya.
Baca juga:
Tol Manado-Bitung Ruas Danowudu-Bitung Beroperasi Desember 2021
Menilik Kampung 1001 Malam Surabaya, Hidup di Bawah Kolong Tol
PT JSN Gandeng UGM Teliti Kondisi Tol Kartasura-Karanganyar
Jokowi Harap Tol Balikpapan-Samarinda Perbaiki Jalur Logistik di Tanah Borneo
Jokowi Resmikan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi Balikpapan-Samboja: Tol Pertama Kaltim