BPK sebut PLN boros masih gunakan pembangkit solar, ini jawaban Sofyan Basir
Sofyan mengakui, PLN melakukan pemborosan dalam melistriki berbagai wilayah khususnya terluar, terdepan dan terpencil (3T), karena masih menggunakan PLTD. Namun, di sisi lain masyarakat membutuhkan pasokan listrik dengan cepat dan PLN tidak menghitung rugi untuk melayani masyarakat di wilayah tersebut.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan pemborosan pada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp 1,60 triliun atas penggunaan solar atau High Speed Diesel (HSD) pada 5 unit Mobile Power Plant (MPP) Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Dalam laporan hasil pemeriksaan atas pemeriksaan tujuan tertentu BPK, lima unit MPP PLTG belum mendapat pasokan gas saat beroperasi atau commercial operating date (COD) pada 2017, sehingga MPP beroperasi menggunakan bahan bakar HSD, akibanya terdapat potensi pemborosan penggunaan bahan bakar HSD sebesar Rp 1,60 triliun.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
Selain itu, spesific fuel consumption (SFC) PLTG yang dioperasikan dengan bahan bakar HSD lebih tinggi dibandingkan dengan SFC Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), sehingga terdapat potensi pemborosan keuangan senilai Rp 1,20 triliun.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir pun angkat bicara terkait laporan BPK tersebut. Dia mengungkapkan, penggunaan solar dilakukan untuk menggerakkan pembangkit portabel tersebut karena PLN belum mendapat pasokan gas.
"Sekarang saya tanya kalau gasnya ada, barangnya ada, semua ada kenapa juga saya ambil diesel sementara," kata Sofyan, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/4).
Sofyan menegaskan, belum adanya alokasi gas untuk pembangkit tersebut karena belum adanya kesiapan infrastruktur penerimaan gas untuk memasok ke pembangkit. Namun, PLN tetap mengoperasikan pembangkit meski menggunakan bahan bakar solar guna memenuhi kebutuhan listrik pada wilayah yang masih kekurangan pasokan listrik.
"Ya karena infrastrukturnya nggak ada, saya tanya lagi boleh ga saya matiin lampu karena tidak efisien? nggak boleh. Lebih tidak efisien lagi ada pulau-pulau terluar di papua, NTT itu borosnya luar biasa," paparnya.
Sofyan mengakui, PLN melakukan pemborosan dalam melistriki berbagai wilayah khususnya terluar, terdepan dan terpencil (3T), karena masih menggunakan PLTD. Namun, di sisi lain masyarakat membutuhkan pasokan listrik dengan cepat dan PLN tidak menghitung rugi untuk melayani masyarakat di wilayah tersebut.
"Sampai kapan pun nggak impas daerah situ. saya tanya pemborosan bukan itu? pemborosan. Tapi karena kita tugasnya PSO (Public Service Obligation)," tutur Sofyan.
Menurut Sofyan, saat ini PLN sedang melakukan tender pengadaan pembangunan infrastruktur penerimaan gas, dia memperkirakan infrastruktur tersebut baru bisa menyalurkan gas ke pembangkit 1,5 tahun ke depan.
"kami sudah bicara panjang tapi kan ESDM juga bilang ayo buruan tuh kelarin tendernya infrastruktur, regasifikasinya, kapalnya ya kan. kan bukan suatu yang mudah.Ditargetkan baru tender kira-kira 1,5 tahun lagi lah maksimum dari sekarang," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Digadang jadi bos baru Pertamina, ini respons lucu Sofyan Basir
PLN ngaku rugi Rp 10 triliun per tahun akibat pencurian listrik
Bos PLN beri sinyal tak naikkan tarif listrik hingga 2019 mendatang
Ini penyebab lambannya pembangunan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan
Bos PLN ancam cabut kontrak jual beli listrik jika pembangkit EBT tak alami kemajuan