BPS berniat pakai satelit BRI buat sensus pertanian
Satelit tersebut akan bermanfaat untuk memverifikasi luas lahan di Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengapresiasi aksi korporasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, membeli satelit milik sendiri. Seandainya diizinkan untuk dipakai buat kepentingan selain layanan perbankan, otoritas statistik ingin meminjam wahana antariksa itu.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, satelit tersebut akan bermanfaat untuk memverifikasi luas lahan di Indonesia.
"Bisa digunakan untuk sensus pertanian, untuk memotret luas lahan, dan lainnya," ujarnya selepas rapat di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (29/4).
Tapi niatan itu baru sebatas wacana. Suryamin mengaku belum menjajaki kemungkinan tersebut dengan BRI. "Belum ada kerja sama atau pembicaraan apapun," cetusnya.
BPS menilai komunikasi awal dengan bank BUMN itu akan segera dilakukan. Sebab, pemanfaatan satelit, dengan didukung otoritas teknologi terkait, sangat mendukung beberapa penyediaan data statistik strategis.
"Nanti kita bicarakan karena bisa mengembangkan luas lahan secara elektronik seperti apa oleh BPPT dan Ristek," kata Suryamin.
Kemarin, Senin (28/4), BRI resmi melakukan penandatanganan kerja sama satelit yang dilakukan oleh Direktur Utama BRI Sofyan Basyir dengan Senior Vice President Space Systems/Loral Amerika Serikat David Bernstein dan Senior Vice President Arianespace Prancis Jacques Breton.
Untuk membeli satelit, bank pelat merah merogoh kocek Rp 2,5 triliun. BRI sudah membuka kesempatan bagi pihak lain memanfaatkan satelit itu. Alat ini akan memiliki 45 transponder. Yang akan digunakan BRI untuk keperluan operasional perbankan adalah sebanyak 22-23 transponder.
Sedangkan 4 transponder akan diberikan kepada pemerintah Indonesia untuk keperluan pemerintahan, seperti sensus data kependudukan, data pertanian dan lainnya. Sedangkan, sisanya bisa dipergunakan untuk keperluan lain.
Seperti yang telah diketahui, selain industri telekomunikasi, perbankan juga menggunakan jasa satelit untuk transfer informasi dan data. Selain itu, transaksi yang dilakukan melalui ATM, kartu kredit dan debit juga menggunakan jasa satelit.