BPS: Harga Beras Turun Jelang Puncak Musim Panen
Selama Februari 2019, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 5.114 per Kg, sedangkan untuk beras harga rata-rata di tingkat penggilingan Rp 10.008 per Kg, semua turun dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 4,46 persen. Sedangkan harga beras medium di penggilingan turun 1,04 persen.
Selama Februari 2019, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 5.114 per Kg, sedangkan untuk beras harga rata-rata di tingkat penggilingan Rp 10.008 per Kg, semua turun dibanding bulan sebelumnya.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, penurunan harga gabah kering terjadi karena biasanya petani mengalami puncak panen pada bulan Maret.
"Biasanya Januari itu belum panen. Februari sudah mulai, puncaknya di Maret dan April. Itu transisinya begitu. Makanya nanti bulan depan mungkin naik lagi," ungkap Yunita di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
Penurunan harga gabah dan beras menjadi andil dalam penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional. Tercatat NTP turun sebesar 0,37 persen menjadi 102,94 dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan ini dipengaruhi oleh 2 dari 5 subsektor pertanian yang juga alami penurunan NTP, yaitu Subsektor Tanaman Pangan (0,80 persen) dan Subsektor Tanaman Hortikultura (1,47 persen).
Reporter: Atikah
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Indonesia Kembali Lakukan Penjajakan Ekspor Beras Ke Malaysia
Pedagang di Samarinda Ganti Kemasan dan Merek Dagang Beras Bulog
Cerita Moeldoko Sempat Menentang Keras Impor Beras
Dugaan Mantan Dirut Bulog soal Beras Turun Mutu 6.000 Ton
Peternak: Beras Busuk Bukan Pakan yang Tepat
Distribusi Tak Lancar Diduga Jadi Penyebab Menumpuknya Beras Busuk