BPS Sebut Pelemahan Rupiah Bantu Ekspor Indonesia Naik 30 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2021 mencapai USD 18,35 miliar. Angka tersebut melesat naik 20,31 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan meroket 30,47 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2021 mencapai USD 18,35 miliar. Angka tersebut melesat naik 20,31 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan meroket 30,47 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, realisasi ekspor yang meninggi tersebut terjadi berkat penyaluran barang migas dan non-migas ke pasar internasional yang naik. Namun, dia tidak menampik bahwa penurunan nilai tukar rupiah ikut memberi andil dalam performa ekspor.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Sebagai catatan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terdepresiasi 1,89 persen selama Maret 2021 kemarin.
"Betul tadi disampaikan, selama Maret kemarin ada depresiasi rupiah. Tentunya harga produk kita lebih murah, sehingga lebih kompetitif dan meningkatkan ekspor," ujar Suhariyanto dalam sesi teleconference, Kamis (15/4/2021).
Namun demikian, Suhariyanto belum mau mengklaim bahwa ucapannya tersebut 100 persen tepat. Menurut dia, Bank Indonesia selaku pembuat kebijakan moneter lebih tepat menjawabnya.
Suhariyanto juga tidak mau banyak bicara, apakah peningkatan ekspor pada Maret 2021 ini akan berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2021. BPS disebutnya masih mengumpulkan data, dan baru akan melaporkannya pada 5 Mei 2021.
"Kemudian realisasi ekspor ini apakah akan membuat q1 negatif, jawabannya sabar dulu. Jadi nanti jawabannya akan saya sampaikan tanggal 5 Mei, karena data kita masih belum komplit," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
China Tetap jadi Negara Tujuan Ekspor Terbesar Indonesia
Neraca Dagang Maret 2021 Surplus USD1,57 Miliar
Tumbuh 20 Persen, Ekspor Maret 2021 Tercatat Capai USD 18,35 Miliar
Menteri Trenggono Lepas Ekspor 157 Produk Perikanan ke 3 Benua Senilai Rp 1 T
Sempat Terdampak Pandemi, Ekspor Paraffin Wax Kembali Menggeliat
Belanja Impor Capai Rp1.300 Triliun, Luhut Temukan Ada Produk Bisa Diproduksi RI