Sempat Tembus Rekor Tertinggi di September 2024, ini Nilai Tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah
Grafik nilai tukar dari Wise menampilkan fluktuasi nilai tukar SGD-IDR selama sebulan terakhir, dengan pergerakan yang cukup dinamis.
Para pelaku bisnis, wisatawan, dan investor yang terlibat dalam transaksi keuangan antara Indonesia dan Singapura harus memahami nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah. Pengetahuan ini sangat penting untuk perencanaan finansial, estimasi biaya perjalanan, serta analisis investasi antarnegara.
Pemahaman yang tepat mengenai nilai tukar dapat mendukung pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik. Menurut data dari Google Finance pada 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah tercatat pada 1 SGD = 11.762,02 IDR.
-
Mata uang apa yang nilainya paling tinggi? Mata uang memiliki peran sentral dalam mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara.Namun, kekuatan sebuah mata uang sebenarnya dapat diukur melalui daya belinya terhadap barang, jasa, atau mata uang lainnya.
-
Siapa orang terkaya di Singapura? Eduardo Saverin, salah satu pendiri Meta yang tinggal di Singapura, tetap menjadi orang terkaya di negara tersebut dengan kekayaan yang melonjak menjadi USD 29 miliar, atau sekitar Rp439,35 triliun, berkat kenaikan nilai saham Meta akibat investasinya di bidang kecerdasan buatan (AI).
-
Fakta menarik apa tentang Singapura? Singapura adalah negara dengan sejumlah keunikan yang membedakannya dari negara-negara lain di dunia. Salah satu keunikan utamanya adalah keberhasilannya dalam menciptakan masyarakat multikultural yang harmonis.
-
Kapan gaji di Singapura naik? Gaji di Singapura pun cenderung akan mengalami kenaikan sekitar 9 persen setiap 15 bulan.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
Angka ini mencerminkan posisi Rupiah terhadap Dolar Singapura pada saat itu. Grafik nilai tukar dari Wise menunjukkan perubahan nilai tukar SGD-IDR selama sebulan terakhir dengan pergerakan yang cukup signifikan.
Memahami faktor-faktor yang memengaruhi nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah sangat penting bagi pelaku ekonomi. Pengetahuan ini dapat membantu dalam meramalkan tren nilai tukar di masa mendatang dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Faktor-faktor seperti kebijakan moneter, kondisi ekonomi di kedua negara, serta situasi geopolitik global dapat memberikan pengaruh besar terhadap pergerakan nilai tukar SGD-IDR. Berikut adalah ulasan lengkap dari Liputan6.com, Rabu (25/9/2024).
Kurs Dolar Singapura terhadap Rupiah
Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
Berdasarkan informasi dari Google Finance, pada tanggal 25 September 2024 pukul 03.10 UTC, satu Dolar Singapura setara dengan 11.762,02 Rupiah Indonesia. Ini berarti untuk memperoleh 1 SGD, diperlukan 11.762,02 IDR.
Memahami nilai tukar ini sangat penting bagi berbagai pihak yang terlibat dalam transaksi internasional antara Indonesia dan Singapura, termasuk pengusaha, wisatawan, dan investor. Proses perhitungan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah cukup mudah.
Untuk mengonversi SGD ke IDR, cukup kalikan jumlah SGD dengan nilai tukar yang berlaku. Contohnya, jika seseorang ingin menukarkan 100 SGD ke dalam Rupiah, perhitungannya adalah 100 x 11.762,02 = 1.176.202 IDR.
Sebaliknya, untuk mengonversi IDR ke SGD, jumlah Rupiah harus dibagi dengan nilai tukar. Misalnya, jika ingin menukarkan 1.000.000 IDR ke SGD, perhitungannya adalah 1.000.000 / 11.762,02 = 85,02 SGD.
Selalu penting untuk menggunakan nilai tukar yang terbaru dalam perhitungan agar hasilnya akurat. Grafik nilai tukar yang disediakan oleh Wise menunjukkan perubahan nilai tukar SGD-IDR dalam sebulan terakhir.
Dari grafik tersebut, terlihat adanya beberapa pergerakan signifikan dalam nilai tukar. Di awal periode, nilai tukar berada di sekitar 11.850 IDR untuk 1 SGD.
Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024. Analisis grafik ini dapat membantu pelaku ekonomi memahami tren pergerakan nilai tukar.
Dalam konteks perdagangan internasional dan investasi, pemahaman mengenai nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah sangat penting. Bagi eksportir Indonesia, penguatan Rupiah terhadap SGD dapat mengakibatkan penurunan daya saing produk mereka di pasar Singapura.
Sebaliknya, bagi importir, penguatan Rupiah bisa memberikan keuntungan karena barang impor dari Singapura menjadi lebih terjangkau. Investor juga perlu mempertimbangkan fluktuasi nilai tukar ini dalam strategi investasi mereka, terutama jika melibatkan aset atau sekuritas yang berkaitan dengan kedua negara. Perlu diingat bahwa nilai tukar bersifat dinamis dan dapat berubah kapan saja.
Perubahan nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, politik, dan sosial baik di tingkat nasional maupun global. Oleh karena itu, para pelaku ekonomi disarankan untuk selalu memeriksa nilai tukar terbaru sebelum melakukan transaksi atau mengambil keputusan finansial yang melibatkan kedua mata uang tersebut.
Menggunakan sumber yang terpercaya seperti Google Finance atau platform keuangan seperti Wise dapat membantu mendapatkan informasi nilai tukar yang akurat dan terbaru.
Pengaruh Nilai Tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah
Ada beberapa faktor penting yang memengaruhi nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah, antara lain:
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia dan Monetary Authority of Singapore (MAS) memainkan peran krusial dalam menentukan nilai tukar SGD-IDR. Perubahan suku bunga acuan dapat memengaruhi arus modal dan berdampak pada nilai tukar.
Ketika Bank Indonesia meningkatkan suku bunga, hal ini biasanya akan memperkuat Rupiah karena menarik minat investor terhadap imbal hasil yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika MAS juga meningkatkan suku bunga, Dolar Singapura dapat menguat terhadap Rupiah.
2. Kondisi Ekonomi
Aspek seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan neraca perdagangan kedua negara menjadi elemen penting dalam menentukan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah. Ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan yang stabil cenderung mendukung penguatan mata uang.
Misalnya, jika pertumbuhan ekonomi Singapura lebih cepat dibandingkan dengan Indonesia, SGD kemungkinan akan menguat terhadap IDR. Di sisi lain, jika Indonesia mengalami defisit perdagangan yang besar dengan Singapura, hal ini dapat menekan nilai Rupiah.
3. Faktor Geopolitik
Situasi politik dan keamanan di tingkat regional maupun global dapat memengaruhi sentimen investor serta pergerakan nilai tukar SGD-IDR. Ketegangan politik atau konflik di Asia Tenggara, misalnya, bisa mendorong investor untuk mencari 'safe haven', yang dapat menguntungkan SGD sebagai mata uang yang dianggap lebih stabil. Sebaliknya, stabilitas politik di Indonesia dapat menarik minat investor dan memperkuat Rupiah.
4. Aliran Modal
Pergerakan modal antar negara secara langsung memengaruhi nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah. Masuknya investasi asing ke Indonesia, baik berupa investasi langsung maupun portofolio, cenderung memperkuat Rupiah. Namun, jika terjadi arus keluar modal yang signifikan dari Indonesia ke Singapura, hal ini dapat melemahkan Rupiah terhadap SGD.
5. Harga Komoditas Global
Sebagai eksportir utama komoditas seperti minyak kelapa sawit dan batubara, Indonesia sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas di pasar global. Kenaikan harga komoditas ekspor Indonesia biasanya berdampak positif pada nilai tukar Rupiah.
Sebaliknya, penurunan harga komoditas dapat menekan nilai Rupiah terhadap SGD. Memahami faktor-faktor ini sangat penting bagi pelaku ekonomi, investor, dan pembuat kebijakan untuk mengantisipasi pergerakan nilai tukar Dolar Singapura dengan Rupiah.
Namun, perlu diingat bahwa pasar valuta asing bersifat kompleks dan dinamis, sehingga prediksi nilai tukar selalu mengandung ketidakpastian. Oleh karena itu, pelaku pasar disarankan untuk senantiasa mengikuti perkembangan terbaru dan melakukan analisis yang mendalam sebelum membuat keputusan finansial yang melibatkan kedua mata uang ini.