BRI bagikan dividen sebesar 40 persen dari laba ke pemegang saham
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membagikan dividen 40 persen dari laba Rp 10,4 triliun ke pemegang saham. Hal ini sesuai dengan kesepakatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar hari ini, Rabu (15/3). Adapun, nantinya setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp 428 per lembar saham.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membagikan dividen 40 persen dari laba Rp 10,4 triliun ke pemegang saham. Hal ini sesuai dengan kesepakatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar hari ini, Rabu (15/3).
"Total dividen 40 persen atau Rp 10,478 triliun dan 60 persen atau Rp 15,71 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. Sedangkan laba ditahan Rp 15,7 triliun," ujar Wakil Direktur Utama BRI Sunarso di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
Adapun, nantinya setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp 428 per lembar saham. Untuk laba konsolidasi perseroan di tahun 2016 sebesar Rp 26,195 triliun. Porsi dividen tahun buku 2016 naik dari tahun sebelumnya yakni sebesar 30 persen dari laba tahun buku 2015. Laba konsolidasi terdiri dari laba BRI beserta anak perusahaan. Saat ini, BRI memiliki 5 perusahaan anak yaitu BRI Agro, BRI Syariah, BRI Life, BRI Finance dan BRI Remittance.
Sementara itu, untuk total aset perseroan pada 31 Desember 2016 meningkat 14,25 persen yoy menjadi Rp 1.003,64 triliun. "Peningkatan tersebut disebabkan kredit yang tumbuh 14,17 persen mencapai Rp 663,42 triliun," jelasnya.
Sementara untuk rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tahun 2016 yang berada pada level 2,13 persen relatif sama dengan tahun lalu yang sebesar 2,10 persen.
Sedangkan, posisi total liabilitas BRI pada 2016 mengalami kenaikan 11,96 persen menjadi Rp 856,83 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai komponen terbesar dalam total liabilitas mengalami kenaikan 12,78 persen dibandingkan tahun 2015 menjadi Rp 754,53 triliun, dengan komposisi dana murah BRI mencapai 59,09 persen atau meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 57,82 persen.
Baca juga:
BRI angkat mantan menteri Bappenas sebagai komisaris utama
Ekonomi membaik, Bank Mandiri optimis kredit macet bakal turun
Bank Mandiri ganti komisaris & bagi dividen Rp 266,27 per saham
BCA siap beri kredit ke perusahaan yang mau ambil saham Freeport
Kredit macet BCA naik di 2016
Laba BCA naik 14 persen jadi Rp 20,6 triliun di 2016
Lewat GATF 2017, BNI target raup transaksi penjualan Rp 225 miliar