BRI raup fee based income 2014 Rp 6,1 T, naik 24 persen
Fee ATM dan e-channel memberikan kontribusi terbesar bagi fee based income BRI.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatat pertumbuhan fee based income (FBI) pada 2014 meningkat 24,9 persen dibanding 2013 yakni dari Rp 4,9 triliun menjadi sebesar Rp 6,1 triliun.
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan peningkatan FBI seiring meluasnya jaringan layanan perseroan. "Fee ATM dan e-channel merupakan fee income berbasis transaksional yang memberikan kontribusi terbesar bagi fee based income BRI," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (4/2).
Menurut dia, perseroan tidak main - main dalam menggenjot kinerja bisnisnya melalui transaksi e-channel dan e-bankingnya. Melalui pemanfaatan teknologi terkini, perseroan sangat serius menggarap transaksi masa depan ini.
"Dengan kinerja e-banking BRI yang terus meningkat dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengguna, jumlah transaksi dan volume transaksi pada ATM, Mobile Banking dan Internet Banking BRI," jelas dia.
Dari segi pengguna, pemegang kartu ATM BRI mengalami kenaikan sebesar 66,3 persen yoy dari 19,4 juta menjadi 32,2 juta di triwulan IV 2014. Sedangkan, jumlah pengguna Mobile Banking BRI yang pada triwulan IV 2013 tercatat sebanyak 5,9 juta, meningkat 49,3 persen menjadi 8,8 juta pada triwulan IV 2014. Dan untuk jumlah pengguna Internet Banking BRI naik 103,8 persen yoy, dari 1 juta menjadi 2,1 juta.
Dari sisi jumlah transaksi, di ATM BRI mengalami kenaikan 28,1 persen, dari 1.150,7 juta pada triwulan IV 2013 lalu menjadi 1.474,5 juta di triwulan IV 2014. Sementara, pada Mobile Banking BRI jumlah transaksi pada triwulan IV 2013 lalu sebanyak 84 juta, meningkat hingga 56,2 persen menjadi 131,3 juta pada triwulan IV 2014. Dan untuk jumlah transaksi Internet Banking BRI naik 140,4 persen yoy, dari 23,9 juta menjadi 57,4 juta.
Dari volume transaksi, di ATM BRI naik 25,7 persen, dari Rp 757,8 triliun pada triwulan IV 2013 lalu menjadi Rp 952,6 triliun di triwulan IV 2014. Volume transaksi Mobile Banking BRI pada triwulan IV 2013 lalu tercatat Rp 21 triliun, meningkat hingga 130,5 persen menjadi Rp 48,5 triliun pada triwulan IV 2014. Dan untuk volume transaksi Internet Banking BRI naik 219,1 persen yoy, yakni dari Rp 26,8 triliun menjadi Rp 85,5 triliun.
"Untuk menjaga serta meningkatkan kinerja bisnisnya melalui transaksi e-channel dan e-bankingnya, BRI terus mengembangkan jaringan unit kerja baik konvensional maupun e-channel serta meningkatkan kualitas layanan dalam bertransaksi," tutup Budi.
Baca juga:
Ditopang kredit UKM, laba BRI 2014 naik 14 persen ke Rp 24,20 T
Sinergi dengan ATM BRI, Ganjar luncurkan kartu tani 2 bulan lagi
Pemerintah suntik modal 4 bank BUMN hingga 2016
Garuda jadi maskapai penerbangan resmi BRI
Hadir dalam RUPS, Sofyan Basir jadi bos baru PLN?
Sofyan Basir mengaku siap pimpin PLN
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Di mana De Javasche Bank di Kota Medan terletak? Gedung ini berlokasi di Jalan Balai Kota No. 4, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.