BUMN siap jual Merpati ke asing hingga 100 persen
Sebelum beroperasi, kewajiban tunggakan karyawan harus diselesaikan terlebih dahulu.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mewacanakan kembali beroperasinya maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Kendati demikian, permasalahan privatisasi perusahaan sampai kewajiban membayar pesangon bekas karyawan harus diselesaikan terlebih dahulu.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengaku punya harapan dengan adanya dana segar dari pemerintah serta beberapa investor asing yang siap menanamkan modalnya di Merpati.
-
Kapan BPH Migas meninjau Terminal BBM di Palaran? Kunjungan ini berlangsung pada Sabtu (20/07/2024) lalu.
-
Kapan Menhub Budi Karya Sumadi melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pemeriksaan atau ramp check dua pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jumat (29/3).
-
Apa saja yang ditinjau oleh BPH Migas di Terminal BBM Palaran? Kunjungan tersebut dihadiri oleh Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief dan Saleh Abdurrahman melihat secara langsung kesiapan pasokan BBM di fasilitas yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk, termasuk fasilitas bongkar muat/jetty (pelabuhan khusus BBM).
-
Siapa yang terlibat dalam penerbangan "Kartini Flight"? Semangat apresiasi tersebut direpresentasikan dengan kehadiran pilot, dan awak kabin yang seluruhnya perempuan pada penerbangan khusus 'Kartini Flight' yaitu penerbangan IP204 rute Jakarta-Surabaya pukul 10.45 WIB dan penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta pada Minggu 21 April ini.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.
-
Kenapa BPH Migas mengunjungi Terminal BBM di Palaran? Dalam upaya memastikan kondisi cadangan operasional BBM di Samarinda, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan langsung ke Terminal BBM PT AKR Corporindo Tbk yang berada di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
"Kita berharap Merpati ini hidup, maka ada restrukturisasi, dana revitalisasi yang kemarin Rp 500 miliar, kan tidak ada uang untuk pailit, tidak ada karena sesuai UU kalau pailit ya itung-itung saja itu," ujar Aloysius di kantornya, Jakarta, Selasa (1/2).
Menurut dia, keputusan privatisasi Merpati saat ini sudah harus diputuskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian. Setelah itu, baru akan diumumkan kepada calon investor setelah menyelesaikan tanggung jawab bekas karyawan yang masih harus dirampungkan pada tahun ini.
"Belum, kan kalau privatisasi itu sudah di menko suratnya, sekali menko sudah tanda tangan kita launching, kita undang mau darimana saja kita undang, kalau dari luar itu di bawah 50 persen, kalau dari dalam itu boleh lebih diatas 50 persen, Kita siap sampai nol, Silahkan ke swasta semua, Tetapi tanggung jawab kita itu sama ke karyawan ini kita harus selesaikan hak nya, Kemudian yang baru harus berusaha untuk menghidupkan kembali izin-izin operasional dari Kemenhub," jelas dia.
Aloysius menambahkan beberapa investor datang dari beberapa negara terkait keinginannya menanamkan modal. Menurut dia nama besar Merpati masih diperhitungkan banyak pihak.
"Yang dulu itu ada dua, ada dari China lalu ada yang konsorsium dari eropa dengan lokal, tapi kita belum oke kita minta sabar, karena kita meminta ini, izin dulu setelah itu kita launching. Tahun ini sudah rampung soal karyawan," pungkas dia.
Baca juga:
Pemerintah bakal 'jual' delapan BUMN tahun depan
Dua maskapai asing siap bangkitkan Merpati Airlines dari kubur
Hidupkan Merpati, Kementerian BUMN dapat dua investor
Bos berkasus, kinerja BUMN ini memburuk
Banyak utang, Kadin pesimis Merpati bisa hidup kembali