Bupati Anas sebut Jatim berpotensi menjadi hub MICE
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyebut, Jawa Timur memiliki potensi mengembangkan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Dengan letak geografisnya, provinsi paling timur Pulau Jawa ini bisa menjadi hub-sektor MICE bagi seluruh kawasan Indonesia.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyebut, Jawa Timur memiliki potensi mengembangkan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Dengan letak geografisnya, provinsi paling timur Pulau Jawa ini bisa menjadi hub-sektor MICE bagi seluruh kawasan Indonesia.
Hal ini disampaikan Anas saat menjadi narasumber acara Rapat Koordinasi Kerja Sama Working Group dengan ADB dan PUM di Surabaya, Kamis (13/4).
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Apa saja yang ditawarkan kepada investor untuk investasi di Sulut? "Untuk itu kami menawarkan kesempatan kerjasama investasi di bidang infrastruktur dan kepariwisataan di Sulawesi Utara," tandasnya.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Mengapa Provinsi Sulawesi Utara menjadi magnet investasi bagi investor? Provinsi Sulawesi Utara menjadi magnet investasi bagi seluruh investor yang akan berinvestasi di daerah ini.
"Letak Jatim pas bagi kawasan barat maupun timur Indonesia. Jadi potensinya besar. BUMN, pemerintah, atau swasta, sekarang jangan sedikit-sedikit bikin acara MICE di Bali. Ada Jatim yang lebih kompetitif untuk dilirik, tinggal bagaimana kalangan di Jatim bisa mengemasnya," terang Anas.
Suami Ipul Fiestiandani ini juga mengatakan, sektor MICE sudah saatnya dilirik. Sebab, potensinya yang sangat besar. Mengutip data Kementerian Pariwisata, dalam setahun, setidaknya ada 350.000 orang mengikuti pelbagai acara MICE di Indonesia dengan transaksi lebih dari Rp 25 triliun, dan mampu menyerap hampir 300.000 lapangan pekerjaan.
Sektor MICE memiliki multiplier effect yang sangat besar. Mulai dari event organiser, katering, jasa transportasi, percetakan, properti, hotel, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), suvenir, florist, pelaku kesenian, hingga biro perjalanan wisata.
"Jadi ini potensinya besar. Orang sepertinya cuma diam rapat atau pameran. Tapi perputaran ekonominya besar sekali. Hampir tiap tiga bulan, BUMN, swasta, dan instansi pemerintah pasti bikin rapat kerja yang selama ini mayoritas tersedot ke Bali saja."
Dengan kondisi demikian, kata Anas, Jawa Timur akan rugi jika menyia-nyiakan kesempatan. "Jelas kita rugi kalau tidak membidiknya. Karena potensi di sini (Jatim) cukup besar. Ada Surabaya, Malang, Batu, Probolinggo, Banyuwangi, Kediri, dan juga Pasuruan,” sambungnya.
Sektor MICE, lanjut Anas, harus dikembangkan dengan mengambil positioning sebagai hub MICE dengan fokus utama pada pasar Indonesia terlebih dahulu. "Baru kemudian membidik pasar internasional. Dengan letak yang strategis, orang dimudahkan untuk menggapai Jatim."
"Tentu harga di Jatim lebih kompetitif ketimbang di Bali misalnya. Tapi positioning harus diambil dulu, di-declare bahwa Jatim layak jadi hub MICE. Sekarang ini banyak pertemuan besar digelar di Bali, Bandung, dan bahkan Palembang. Padahal infrastruktur penunjang di Jatim tidak kalah," imbuhnya.
Dengan mengambil positioning tersebut, investasi di bidang MICE diyakini akan mengikutinya. Demikian pula biro perjalanan wisata akan menawarkan paket wisata dengan mengunjungi pelbagai event MICE di Jawa Timur yang berpadu dengan destinasi wisata alam dan budaya.
"Sektor ini pula yang kini sedang kami garap di Banyuwangi, tapi MICE dalam skala kecil. Seperti rapat koordinasi sejumlah kementerian dan BUMN kami tawarkan di Banyuwangi saja, padahal sebelumnya mereka selalu di Bali," pungkasnya.
Baca juga:
Jokowi: Raja Salman cuma investasi Rp 89 T di RI, di China Rp 870 T
Apartemen jadi instrumen investasi menguntungkan, ini alasannya
Investasi pendidikan, BEST bagi-bagi 70 komputer untuk SMK
ESDM sebut revisi aturan menteri bukan hanya demi Freeport
Strategi Jokowi jika swasta tak lirik proyek infrastruktur prioritas
Bos Bappenas bahas investasi dan infrastruktur di Rakorbangpus 2017
4 Tanggapan pemerintah soal maskapai pramugari berbikini masuk RI