Cara membedakan batik tulis palsu dan asli
Pembajakan motif batik Indonesia banyak dilakukan di negara Asia dan Afrika.
Pelaku usaha mengeluh terhadap membanjirnya batik printing yang diaku-aku sebagai batik tulis. Bahkan, salah satu pengusaha batik dari UD Sekar Arum, Bantul, Yogyakarta menilai masyarakat masih banyak yang sulit membedakan seperti apa batik palsu itu, selain dari segi harga.
Nur Ahmadi, pengrajin batik Yogya, mengatakan masyarakat wajib berhati-hati karena batik palsu mulai masuk di pasar batik kualitas menengah ke atas. Karena mahal, konsumen mengira kualitasnya minimal sama dengan batik cap.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Bagaimana para perajin batik Bayat mendapatkan inspirasi motif batik? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,” terangnya.
-
Apa itu batik kawung? Batik kawung termasuk jenis batik populer yang unik dan menarik. Batik adalah seni tradisional yang menjadi salah satu warisan budaya bangsa. Baju batik, dengan corak dan warnanya yang khas, tidak hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Indonesia.
-
Di mana batik encim berasal? Pekalongan adalah kota di pesisir utara Pulau Jawa yang pada zaman dahulu dijadikan sebagai pelabuhan besar untuk disinggahi oleh kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia seperti Cina, Arab, dan Eropa.
-
Apa itu batik encim? Batik encim merupakan batik yang telah mendapat pengaruh dari kebudayaan Tiongkok.
-
Siapa yang menciptakan motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
"Bahkan kalau printing China itu sutranya bagus, lebih mengkilap. Itu sangat mengganggu buat kami selaku pengrajin, karena kalau awam tidak bisa membedakan," ujarnya di sela-sela pameran Batik Mark di Gedung Kemenperin, Jakarta, Selasa (23/4).
Di pasaran, batik tulis asli selalu berharga di atas Rp 300.000 karena tingkat kesulitan motif dan kualitas bahan baku. Oleh karena itu Nur memberi saran, supaya masyarakat jeli membedakan mana batik tulis berkualitas utama.
"Karena kena tangan, (batik tulis) cetakannya tidak tembus. Kalau batik tulis asli antara lapisan atas dan bawah kelihatan sama, kalau printing di dalamnya putih," ungkap Nur.
Menteri Perindustrian M.S Hidayat dalam sambutannya membuka pameran batik, membenarkan serbuan printing berkualitas rendah tapi meniru motif batik Indonesia.
"Kita menghadapi pembajakan motif batik, praktik semacam ini banyak diinisiasi di Asia dan Afrika," katanya.
Menperin mendukung pelaksanaan sertifikasi batik lewat program Batik Mark. Dia yakin labelisasi ini akan membantu menjaga keaslian batik nusantara.
"Batik Mark adalah tanda ciri batik buatan Indonesia. Sertifikasi ini memastikan tekstil bermotif batik adalah kekayaan tradisional Indonesia. Sertifikasi bertujuan menghadapi produk mirip yang dijual di pasaran," kata Hidayat.
(mdk/bmo)