Cegah Beban Negara Bertambah, Pertamina Masih Tahan Harga Pertamax di Rp12.500
Sebab, dia tak ingin konsumen berbondong-bondong migrasi ke Pertalite, sehingga akan semakin menekan keuangan negara dalam memberikan subsidi kepada Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) tersebut.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati belum berpikir untuk menaikkan harga Pertamax, yang kini dipatok di angka Rp 12.500 per liter. Sebab, dia tak ingin konsumen berbondong-bondong migrasi ke Pertalite, sehingga akan semakin menekan keuangan negara dalam memberikan subsidi kepada Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) tersebut.
"Kita masih menahan dengan harga Rp 12.500. Karena kita juga pahami, kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka kemudian shifting ke Pertalite akan terjadi. Sehingga menambah beban negara," ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (6/7).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG subsidi lebih transparan? “Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya. Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” lanjut Riva.
Nicke lantas membandingkan harga Pertamax dengan harga BBM jenis RON 92 lain yang dijual perusahaan kompetitor. Mereka menjual produk serupa di atas harga keekonomian sampai melebihi Rp 18.000 per liter.
"Perbandingan dengan kompetitor. Di DKI dan Banten untuk Pertamax dan RON 92, kompetitor yang market share kedua setelah Pertamina itu harganya Rp 18.500. Kita masih jual di angka Rp 12.500. Demikian juga untuk dexlite, kita juga sudah menyesuaikan dengan harga pasar," imbuhnya.
Akan tetapi, Pertamina juga tetap memantau pergerakan harga minyak dunia untuk penetapan nilai jual Pertamax ke depan. "Namun demikian ini kita pantau terus kondisi harga pasar. Kita selalu koordinasi dengan pemerintah untuk menetapkan kebijakan-kebijakan," kata Nicke.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Berhitung Isi Kantong Karena Harga BBM
Jokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Anggota DPR Dukung Kendaraan Mewah dan Dinas Harus Konsumsi Pertamax
Wakil Ketua DPRD Aniaya Petugas SPBU, Marah Karena Tak Dapat Pertalite Hanya Pertamax
Konsumsi Pertalite Melonjak Usai Kenaikan Harga Pertamax