Cerita Bos Sinar Mas, Nasibnya Digantung Usai Ditunjuk Jokowi Jadi Dubes Korsel
Sulis, sapaan Gandi Sulistiyanto mengaku sudah diberitahu sejak Januari 2021 lalu. Selama satu bulan dia banyak mendapatkan pesan singkat atau ucapan selamat dari berbagai pihak dan koleganya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Managing Director Sinar Mas Group Gandi Sulistiyanto sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Korea. Pencalonan tersebut tertuang dalam Surat Presiden RI bernomor R-25/Pres/06/2021 terakhir 4 Juni 2021.
Sulis, sapaan Gandi Sulistiyanto mengaku sudah diberitahu sejak Januari 2021 lalu. Selama satu bulan dia banyak mendapatkan pesan singkat atau ucapan selamat dari berbagai pihak dan koleganya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
"Dari Januari sudah diumumkan, hampir setiap hari saya dapat ucapan selamat selama sebulan," kata Sulis memulai kisahnya pada acara Syukuran HUT Ke-53 Kadin Indonesia, Jakarta, Jumat (24/9).
Selang sebulan, dia masih belum mengetahui kapan dirinya akan mulai bertugas. Di sisi lain sudah banyak orang yang bertanya kapan dia akan mulai berkantor di Seoul, Korea Selatan. Sejak Februari, dia mengaku mulai malu ketika ada yang menanyakan nasibnya yang menjadi calon tunggal dubes di Korea Selatan.
Barulah pada bulan Juli dia mendapatkan panggilan untuk menjalani fit and proper test di DPR. Setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan, nasibnya kembali digantung. Sebab keputusan hasil uji tersebut baru diumumkan pada bulan September.
"Jadi Januari ditunjuk, baru Juli kira fit and proper tes dan hasilnya baru September. Ini lama sekali," kata Bos Sinarmas ini.
Sulis menyebut selama menjalani ini dia tidak sendiri, ada 32 calon duta besar lainnya yang juga bernasib sama. Salah satunya rekan satu organisasinya Rosan Perkasa Roeslani. Dia berkelakar, lamanya proses menjadi duta besar ini karena tugas Rosan sebagai Ketua Kadin Indonesia yang belum selesai. Beberapa di antaranya memilih calon Ketua Kadin selanjutnya, program vaksinasi gotong royong dan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
"Kenapa ini begitu lama, ternyata ini karena Ketum Rosan. Ternyata Pak Rosan ini ditunggu karena tugasnya banyak yang belum selesai. Paling lama ini nunggu pengurus baru, RUU yang macam-macam, dan vaksinasi gotong royong," katanya sambil tertawa.
Proses Paling Lama
Saking lamanya menunggu proses menjadi duta besar, Sulis pun memberikan nama angkatan para calon duta besar ini dengan Garuda 33 Perjuangan. Sebab menurut Menteri Luar Negeri, Retno Edi Marsudi, gelombang pemilihan duta besar kali ini menjadi yang paling lama prosesnya.
"Di batch ini ada 33 calon duta besar dan menurut Menlu ini batch paling lama posisinya, jadi kami namai ini batch Garuda 33 Perjuangan, karena perjuangannya panjang sekali," kata dia.
Selain itu, penunjukan menjadi duta besar kali ini juga bukan hal yang mudah. Sebab pandemi membuat keadaan serba tidak pasti. Bahkan disebut-sebut sebagai proyek rugi. Namun dia mengaku tak akan mundur karena dalam tugasnya akan membawa misi Kadin sebagai organisasi tempatnya bernaung.
"Ini proyek rugi, gaji dubes ini USD 6.000 tetapi saya cukup bangga dan karena negara penempatan ini akan banyak dikunjungi orang. Memang ini proyek rugi tapi dalam tugas, saya akan bawa misi Kadin," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)