Cerita Haru Konglomerat Anant Ambani: Sering Sakit Sejak Kecil, Punya Asma Akut hingga Alami Obesitas 208 Kg
Putra bungsu Mukesh Ambani ini mengaku banyak mengalami masa-masa kritis dalam kesehatannya sejak kecil.
Putra bungsu Mukesh Ambani ini mengaku banyak mengalami masa-masa kritis dalam kesehatannya sejak kecil.
- Konglomerat Anant Ambani Rela Bangun Kebun Binatang Terbesar dan Tercanggih di Dunia, Luasnya 3.000 Hektare
- 6 Fakta Menarik Konglomerat Mukesh Ambani: Pengusaha Sukses yang Sayang Keluarga
- Konglomerat Anant Ambani Pernah Bolak-Balik India Los Angeles Demi Turunkan Berat Badan
- Segini Kekayaan Anant Ambani Anak Konglomerat India yang Gelar Pesta Pranikah 3 Hari Berturut-turut
Cerita Haru Konglomerat Anant Ambani: Sering Sakit Sejak Kecil, Punya Asma Akut hingga Alami Obesitas 208 Kg
Sering Sakit Sejak Kecil, Punya Asma Akut hingga Alami Obesitas 208 Kg
Pesta pranikah Anant Ambani dengan Radhika Merchant menuai takjub bagi publik. Pesta yang ditaksir menelan biaya triliunan rupiah itu digelar selama 3 hari berturut-turut.
Pada pembukaan pesta yang digelar pada Rabu (28/2) lalu, Anant menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tuanya yang bekerja keras demi kelancaran pesta.
Dia bahkan mengatakan sang ibu, Nita Ambani selama 4 bulan persiapan pesta, hanya tidur 3 jam setiap hari.
“Semua ini dikerjakan oleh ibu saya dan bukan orang lain, dan ibu saya telah berusaha sekuat tenaga selama empat bulan terakhir. Saya kira dia bekerja selama 18-19 jam sehari, dan saya sangat berterima kasih kepada Mama. Terima kasih banyak," kata Ambani, melansir India Business Today, Senin (4/3).
Dalam sambutannya, Ambani juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada keluarga yang telah membesarkannya.
"Seperti yang kalian tahu, hidup saya tidak sepenuhnya berjalan mulus. Saya juga pernah merasakan sakitnya duri," kata Anant.
Putra bungsu Mukesh Ambani ini mengaku banyak mengalami masa-masa kritis dalam kesehatannya sejak kecil. Namun kedua orang tuanya tidak menyerah untuk menemani Anant melewati masa-masa tersebut.
"Saya telah menghadapi banyak krisis kesehatan sejak masa kanak-kanak. Namun ayah dan ibu saya tidak pernah membuat saya merasa bahwa saya sudah menderita," kata Anant.
Meskipun kedua orang tuanya merupakan pebisnis ulung, namun Anant menyebut ayah dan ibu selalu membuatnya merasa nyaman menjalani hari-hari yang berat.
Bahkan mereka selalu memotivasi Anant untuk melakukan banyak hal di tengah keterbatasannya.
“Ayah dan ibuku selalu mendampingiku, dan ayah serta ibuku selalu membuatku merasa bahwa jika aku bisa berpikir, aku akan melakukannya. Dan itulah betapa berartinya ayah dan ibuku bagiku, dan aku selamanya bersyukur,” kata Anant.
Melansir Times of India, Anant seringkali harus melakukan perjalanan pulang pergi India-Los Angeles demi proses penurunan berat badan.
Dalam wawancara tahun 2017, Nita Ambani, ibu dari Anant Ambani bercerita kalau sang putra bungsu juga menderita asma, sehingga dia harus mengkonsumsi banyak steroid.
Hingga akhirnya, bobot tubuh Anant pernah mencapai 208 kg.
"Pengobatan asma berefek dengan penambahan berat badan," kata Nita.
Perjuangan Anant menurunkan berat badan tercapai. Pada tahun 2016, penampilannya membuat heboh jagad internet.
Dia terlihat lebih kursus dibandingkan sebelum menjalani proses penurunan berat badan.
Dikabarkan, Anant kehilangan 108 kilogram dalam waktu kurang dari 18 bulan atau sekitar 1,5 tahun saja.
"Kami berdua pergi ke Los Angeles untuk beberapa waktu ke rumah sakit obesitas anak-anak sehingga saya bisa melakukan rutinitas bersamanya," ucap Nita.
Selama program penurunan berat badan, Anant berolahraga selama lima-enam jam setiap hari.
Jenis olahraga yang setiap hari dilakukan mulai dari berjalan kaki sejauh 21 km, diikuti dengan yoga, latihan beban, latihan fungsional, dan latihan kardio intensitas tinggi.
Anant juga beralih ke diet tanpa gula, tinggi protein, dan rendah karbohidrat dengan lebih sedikit lemak. Dalam sehari dia hanya mengonsumsi 1.200-1.400 kalori setiap hari.
Anant sangat menjaga pola makannya yang bersih dengan mengkonsumsi sayuran hijau segar, kacang-kacangan, kecambah, kacang-kacangan, dan produk susu seperti paneer dan susu. Dia mulai meninggalkan segala jenis makanan siap saji.