Contek China dan Jepang, Pengembangan EBT Butuh Insentif di Tengah Pandemi Covid-19
Fabby berkaca dari pengalaman sejumlah negara seperti China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Uni Eropa pada krisis ekonomi periode 2008. Negara-negara tersebut memberikan stimulus dan insentif kepada infrastruktur negara bersih.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menyatakan, pengembangan energi terbarukan (renewable energy) perlu mendapat insentif stimulus dalam konteks krisis pandemi Covid-19. Menurutnya, itu bisa menjadi salah satu strategi pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.
Fabby berkaca dari pengalaman sejumlah negara seperti China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Uni Eropa pada krisis ekonomi periode 2008. Negara-negara tersebut memberikan stimulus dan insentif kepada infrastruktur negara bersih.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kemenangan Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
"China misalnya, memberikan insentif untuk pengembangan kereta, mass transportation. Ujung-ujungnya, selain memangkas waktu perjalanan dia juga memangkas konsumsi BBM. Kita tahu, China salah satu pengimpor BBM terbesar," tuturnya dalam sesi teleconference, Senin (30/11).
"Kita lihat juga European Union memberikan stimulus berupa feed in tarif untuk pengembangan solar. Dan saat ini sejumlah negara di EU cukup berhasil mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," dia menambahkan.
Intinya, dari hasil stimulus tersebut bisa dilihat bahwa insentif yang diberikan pada pengembangan energi bersih/terbarukan dapat memberikan tingkat pengembalian ekonomi atau investasi yang lebih tinggi. Selain itu, pemberian stimulus tersebut juga bisa menambah lapangan kerja.
Pentingnya Insentif
Oleh karena itu, pemberian insentif pada sektor energi terbarukan disebutnya sangat penting bagi kondisi di Indonesia saat ini. Fabby melihat ini sebagai sebuah kesempatan, terutama karena Indonesia punya target pada 2025 ingin mencapai 23 persen energi terbarukan.
Menurut perhitungannya, untuk mencapai target tersebut, maka dari kurun waktu 2020-2025 diperlukan tambahan paling tidak 14-15 gigawatt (GW) kapasitas pembangkitan energi baru. Dan ini membutuhkan investasi sekitar USD 5-6 miliar per tahun.
"Artinya, kalau dibutuhkan 15 GW untuk mencapai target 23 persen saja, maka tiap tahun dibutuhkan 2-3 GW. Kalau kita ingin mencapai status dekarbonisasi atau alignment dengan Paris Agreement, maka sebenarnya pada 2050 kita perlu tingkatkan pembangunan energi terbarukan hingga mencapai 70 persen dari total kapasitas pembangkit listrik," paparnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)