Cukupi kebutuhan listrik, Dahlan ingin buat PLN baru
Dahlan mengungkap perilaku masyarakat kelas menengah sudah tidak mau lagi diajak miskin.
Kebutuhan listrik di Tanah Air semakin tinggi seiring meningkatnya masyarakat kelas menengah Indonesia. Masyarakat kelas menengah disebut-sebut mencapai 100 juta jiwa yang semuanya mempunyai tingkat konsumsi besar.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan masyarakat kelas menengah Indonesia saat ini tidak mungkin diajak berhemat terutama mengenai energi. Perilaku masyarakat kelas menengah tidak mau lagi diajak miskin.
"Mereka tidak mau lagi diajak miskin, mungkin sudah terlalu lama miskin. Tidak mungkin pemimpin himbau hemat listrik, hemat BBM. Tidak laku lagi. Jangan pernah mengimbau rakyat mengajak mereka miskin dan menghemat diri. Hemat BBM dan listrik gagal," ucap Dahlan dalam peluncuran buku 'The Next One Biografi Dahlan Iskan' di Jakarta, Senin (31/3) malam.
Dalam mencukupi kebutuhan energi terutama listrik nasional, Dahlan berencana membuat PLN kedua atau PLN B. PLN ini khusus menggunakan biomassa. Nantinya diharapkan dapat mengurangi impor bahan bakar fosil yang selama ini digunakan.
"Harus ada PLN yang baru. Harus ada PLN baru dengan teknologi biomas. Kami punya kesempatan mahal mendapatkan itu. Sudah ada roadmapnya," tegasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PLN Nur Pamudji mendukung ide Dahlan untuk membuat PLN B atau PLN kedua di Indonesia. PLN B ini nantinya bisa mencukupi listrik daerah terpencil maupun daerah yang konsumsi listriknya tidak banyak.
"Kita kaya dengan biomassa. Memang pulau pulau yang terpencil dan kecil bisa menggunakan listrik biomassa dengan PLN B. Ini juga cocok untuk kebutuhan listrik di perkotaan awal dengan ekonomi berkembang. Tapi kalau real estate, pabrik di Karawang, Cikarang, Surabaya membutuhkan listrik besar dan masih fosil," tegas Nur Pamudji.