Daftar 5 Negara Paling Banyak Cetak Orang Kaya
Jumlah miliuner China mengekor AS dengan pertambahan yang cukup pesat. Tercatat, negeri itu memiliki 373 miliuner, padahal di tahun 2006 hanya memiliki kurang dari 20 miliuner.
Banyak kejadian unik soal kehidupan orang kaya dunia sepanjang 2018 lalu. Misalnya, miliuner dari Negeri Bollywood menjadi orang terkaya di benua Asia. Selain itu, Jeff Bezos menggeser Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia. Kekayaan bos Uniqlo meroket, dan bos Facebook kehilangan miliaran dolar AS.
Banyak yang terjadi tahun ini, termasuk perang dagang, tetapi tetap saja jumlah miliuner meningkat. Ini pun tak terlepas dari perkembangan inovasi di dunia teknologi yang membuat penggawa sektor tersebut makin tajir.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? Amerika Serikat - Total miliarder mencapai 735 orang, masih sama dibanding tahun 2022. - Total kekayaan mencapai USD4,5 triliun, turun USD200 miliar dari tahun sebelumnya - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Di mana pemukiman orang Austronesia ditemukan di China? Arkeolog China baru-baru ini menemukan pemukiman orang Austronesia yang berasal dari 7.300 tahun yang lalu di Pulau Pingtan, Provinsi Fujian.
-
Siapa yang mengecam langkah Amerika Serikat dalam melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras China dalam kendaraan otonom? Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa AS telah memperluas definisi keamanan nasional secara tidak adil.
-
Bagaimana Tembok Besar China dibangun? Beras ketan digunakan untuk membuat adukan semen atau pengerat yang menyatukan batu bata Tembok Besar Tiongkok dalam masa Dinasti Ming. Dengan mencampurkan beras ketan dengan kapur yang diairkan (kalsium hidroksida), campuran pengerat ini memiliki keefektifan yang tinggi sehingga dapat menahan guncangan gempa bumi dan pertumbuhan lingkungan.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Melansir Fox Business, miliuner dari 5 negara berikut semakin bertambah di tahun ini. Amerika Serikat (AS) menjadi negara pertama yang memiliki miliuner terbanyak. Namun, kebanyakan miliuner ada di Asia.
Jumlah miliuner China mengekor AS dengan pertambahan yang cukup pesat. Tercatat, negeri itu memiliki 373 miliuner, padahal di tahun 2006 hanya memiliki kurang dari 20 miliuner.
"Sebagai konteks, pada 2006, hanya ada 16 miliuner di China. Sekarang sudah ada lebih banyak miliuner di Asia ketimbang AS, kebanyakan dari mereka orang China. Jika mereka terus berprogres dalam taraf ini, dalam 3 tahun para miliuner Asia akan lebih kaya juga," tulis laporan UBS dan PwC.
Jumlah miliuner di India juga meroket hingga 19 persen tahun ini, persentase tertinggi di dunia. Kini, ada 2.158 miliuner di dunia dan 199 orang di antaranya merupakan entrepreneur.
Berikut 5 negara dengan miliarder terbanyak dan persentase peningkatannya sejak tahun kemarin:
1. Amerika Serikat: 585 miliarder (naik 4 persen)
2. Tiongkok: 373 miliarder (naik 5 persen)
3. Jerman: 123 miliarder (naik 5 persen)
4. India: 119 miliarder (naik 19 persen)
5. Rusia: 101 miliarder (naik 5 persen)
Peringkat selanjutnya ada Hong Kong dengan 67 orang miliuner. Tetapi, angka itu berkurang 6 persen dibanding tahun lalu.
Informasi saja, lebih dari setengah kekayaan global dikuasai oleh 1 persen orang super kaya di dunia. Angka ini tentu cukup mencengangkan. Namun sebenarnya berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam top 1 persen itu?
Mengutip CNBC, laporan kekayaan global 2018 dari Credit Suisse Research Institute menyatakan dibutuhkan kekayaan bersih senilai USD 871.320 atau setara Rp 12,6 miliar (USD 1 = Rp 14.568). Kekayaan bersih yang dimaksud dalam laporan ini adalah "nilai aset keuangan ditambah aset nyata yang dimiliki rumah tangga dikurang utang."
Faktanya, lebih dari 19 juta orang Amerika masuk dalam angka 1 persen itu, paling tinggi di antara negara-negara lainnya. Sementara China saat ini berada di posisi kedua dengan 4,2 juta orang.
Untuk masuk dalam daftar top 10 persen di dunia, Anda memerlukan kekayaan sebesar USD 93.170 (Rp 1,3 miliar). Bahkan jika punya USD 4.210 (Rp 61 juta), Anda sudah lebih kaya dari setengah penduduk dunia.
Angka ini mencerminkan ketimpangan ekonomi yang ekstrim. Laporan Credit Suisse menyebutkan, setengah dari mereka yang berada pada posisi terbawah secara keseluruhan memiliki kurang dari 1 persen total kekayaan global.
Sementara 10 persen orang terkaya memiliki 85 persen dari kekayaan global. Namun kabar baiknya, laporan tersebut juga menyatakan bahwa ada tanda-tanda yang menunjukkan angka ketimpangan ini tidak lagi meningkat.
Kepemilikan aset finansial orang-orang dan negara-negara terkaya memuncak pada 2015 dan menurun sejak itu. Kepemilikan top 10 persen dan 5 persen tidak berubah sejak tahun 2016, sementara kepemilikan top 1 persen orang terkaya telah menurun dari 47,5 persen menjadi 47,2 persen.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Orang Terkaya Dunia Masih Cuci Piring Sendiri, Ini Sebabnya
5 Cerita Tak Terduga Kehidupan Elon Musk Sang Pemilik Tesla dan Orang Terkaya Dunia
Mampu Bagi-bagi Kado Natal ke Anak-anak Seluruh Dunia, Seberapa Kaya Santa?
Miliarder Ini Jadi Dermawan Berkat Dorongan Sang Ibu
Ibu Miliuner ini Bocorkan Rahasia Didik 3 Anaknya hingga Sukses
Jadi Paling Parah, Kekayaan Bos Facebook Menguap Rp 274 Triliun Sepanjang 2018