Dahlan akui pemerintahan SBY dibenci masyarakat
Masalah infrastruktur dan pangan semuanya dibatasi waktu, anggaran, prosedur, birokrasi dan pertentangan kepentingan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini banyak dikritik masyarakat. Bahkan, kritik ini berujung pada kebencian pada SBY yang disebut tidak menyelesaikan masalah bangsa.
Namun demikian, Dahlan berpandangan berbeda mengenai SBY. Menurut Dahlan, jalan yang dilalui seorang presiden tidaklah mudah. Masalah Indonesia saat ini sangat besar seperti infrastruktur, masyarakat kelas menengah dan lain sebagainya.
"Saya merasa bersyukur disekolahkan SBY. Orang boleh benci dan menghujat beliau. Saya berpandangan berbeda. Saya dua tahun jadi dirut PLN dan saya disekolahkan mengenai energi. Persoalan energi begitu penting, saya betul-betul belajar menghandle energi dari hulu sampai hilir," ucap Dahlan dalam peluncuran buku 'The Next One Biografi Dahlan Iskan' di Jakarta, Senin (31/3) malam.
Selain itu, Dahlan juga beruntung menjadi Menteri BUMN karena dia mendapat kesempatan belajar mengenai masalah pangan di Indonesia. Salah satunya adalah mengenai masalah pangan Indonesia di mana dalam satu hektar lahan hanya bisa menghasilkan 5,5 ton beras dan berbeda dengan Tiongkok yang bisa menghasilkan 9 ton. Dahlan mengaku sudah menemukan solusi masalah ini agar diterapkan di Indonesia.
"Saya tidak cukup waktu menguraikan di sini. Roadmap yang jelas dengan cara yang bisa dilakukan dan bukan pidato. Saya sekolahnya dua tahun," tegasnya.
Selain itu, masih banyak persoalan bangsa seperti pembangunan infrastruktur yang berjalan lambat. "Persoalan ini secara realitas tidak gampang. Masalah infrastruktur dan pangan yang semuanya dibatasi waktu, anggaran, prosedur, birokrasi dan pertentangan kepentingan. Tidak sangat sederhana," tutupnya.