Dahlan dan Mandiri disarankan caplok bank swasta saja
Ekonom Rizal Ramli mengatakan, bank spesialis kredit rumah itu punya kemampuan ekspansi ke luar negeri.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan diminta mengkaji ulang rencana merger antara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Kinerja BTN, disebut-sebut masih bisa berkembang walau selama ini terkesan hanya fokus di sektor ritel, khususnya kredit perumahan.
"Dahlan Iskan dan Bank Mandiri ini jalan cepat tapi ini kan kakak adik. Masak adik kakak saling makan, yang bener saja. Adik kakak itu saling bantu, bukan saling makan. Saya kepengen BTN ini benahi," ujar Penasehat BTN Rizal Ramli di Kantor Pusat BBTN, Harmoni, Jakarta Pusat, Minggu (20/4).
-
Kapan Alfred Budiman berhenti bekerja di bank? Saya kerja di bank itu sejak 2020 dan resign kemarin pada Mei 2023, karena dulu tiap bulan saya ada gaji yang masuk ke rekening. Nah kalau sekarang, saya justru harus nabung di tanggal gajian,” terangnya.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Siapa yang menjamin simpanan nasabah di bank? LPS hanya akan menjamin simpanan nasabah sampai jumlah Rp2 miliar.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
-
Kenapa Alfred Budiman memutuskan berhenti kerja di bank? Menurutnya, seorang pembudidaya tauge seperti dirinya lebih bisa mendapat banyak keuntungan daripada bekerja kepada orang lain.
Rizal menyarankan Kementerian BUMN mengarahkan Mandiri mengakuisisi bank swasta lain, bukannya mencaplok sesama bank pelat merah. Dia optimis BBTN mampu membenahi kinerjanya. "Kepada Direksi Bank Mandiri, kalau mau, ambil bank swasta lain. Saya ingin kinerja BTN diperbaiki," tutur Rizal.
Rizal menggambarkan, kinerja BBTN saat ini seperti kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) beberapa tahun lalu. Sempat disebut akan bangkrut, terbukti kini pabrik semen terbesar itu justru aktif ekspansi ke Myanmar.
Menurut Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu, BTN memiliki peluang yang sama seperti SMGR untuk bisa berekspansi ke luar negeri.
"Dulu saya juga benahi struktur PT Semen Indonesia, dan sekarang kinerja Semen Indonesia sangat bagus, bangun pabrik hingga di Myanmar. Kita akan benahi BTN. Supaya bisa lebih bagus, nanti kita ambil alih bank sejenis di Laos, Myanmar seperti Semen Indonesia. Saya yakin karyawan BTN bisa jadi jagoan di sana," tegas Rizal.
Rencana pelepasan saham 60,14 persen milik pemerintah kepada Mandiri, tertuang dalam surat Kementerian BUMN tertanggal 11 April nomor SR-161/MBU/04/2014 ditujukan kepada Direktur Utama BBTN Maryono. Isinya menambahkan agenda RUPSLB perseroan yang akan digelar Mei 2014 dengan perubahan pemegang saham perseroan.
Sebelumnya Dahlan akhirnya mengakui hendak menjadikan BTN sebagai anak usaha Bank Mandiri. Hal ini bertujuan agar Indonesia memiliki bank besar yang dapat mengalahkan bank di Malaysia, Thailand, maupun Singapura.
"Skemanya BTN menjadi anak usaha Mandiri, tidak dilebur tapi menjadi lebih kuat. BTN harus diperbesar," kata Dahlan.
Di sisi lain, Serikat Pekerja BTN menolak ambisi pemerintah itu. Justru mereka menuding ada kepentingan politik, lantaran merger dilontarkan berdekatan dengan pemilihan umum presiden.
"Oknum-oknum di belakang Dahlan Iskan memperoleh keuntungan dari rumor akuisisi tersebut. Praktik tersebut diduga kuat merupakan tambahan modal bagi Dahlan Iskan yang sedang berambisi menjadi Presiden RI," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Bank BTN Satya Wijayantara.
(mdk/ard)