Dalam debat, dua capres ogah bahas penaikan harga BBM subsidi
"Enggak ada yang berani. Tidak populer, kalau ditanya juga enggak ada yang jawab."
Prabowo Subianto dan Joko Widodo dinilai luput membahas soal Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dalam debat calon presiden tadi malam. Padahal BBM subsidi menjadi penyebab anggaran pemerintah defisit.
"Enggak ada yang berani. Tidak populer, kalau ditanya juga enggak ada yang jawab. Jokowi saya rasa akan menghindar," ucap Ekonom Faisal Basri, di Jakarta, Senin (16/6).
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
Menurut Faisal, menaikkan harga BBM subsidi adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh presiden terpilih. Dia berharap, langkah itu bisa diinisiasi lebih dulu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya.
"Kesalahan SBY sudah 3 kali menurunkan harga BBM. Padahal sedikit lagi mencapai keekonomisan. Kalau turunkan subsidi dengan cara lain, ya caranya apa? Ya enggak ada. Harus dinaikkan harga BBM ini," tegasnya.
Dia menambahkan, penaikan harga bakal membuat konsumsi BBM subsidi semakin berkurang. Masyarakat akan semakin berhemat menggunakan BBM subsidi yang harganya semakin mahal.
"Kalau harga murah otomatis orang akan beli BBM lebih banyak."
Di sisi lain, pemerintah tetap harus melindungi rakyat kecil yang terdampak penaikan harga BBM subsidi. "Caranya? anak sekolah gratis, ke rumah sakit gratis. Turunkan harga pangan, ongkos logistik."
(mdk/yud)