Dapat Izin Kelola Tambang Batubara, PBNU: Langkah Berani Presiden
PBNU akan menyiapkan suatu struktur bisnis dan manajemen yang menjamin profesionalitas dan akuntabilitas.
PBNU akan menyiapkan suatu struktur bisnis dan manajemen yang menjamin profesionalitas dan akuntabilitas.
- Izin Terbit, PBNU Kelola Tambang Batu Bara Seluas 26 Ribu Hektare Bekas Bakrie Group di Kaltim
- PBNU Janji Profesional dan Akuntabel, Manfaatkan Izin Tambang untuk Umat
- Izin Kelola Tambang untuk PBNU Terbit Pekan Depan, Bahlil: Untuk Tabungan Akhirat
- Bahlil Segera Beri Izin Usaha Tambang Batu Bara untuk PBNU
Dapat Izin Kelola Tambang Batubara, PBNU: Langkah Berani Presiden
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia memastikan pihaknya akan segera menerbitkan izin usaha pertambangan (IUP) batubara kepada Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).
Hal itu menyusul atas kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang diteken pada 30 Mei 2024 yang telah diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menilai pemberian izin tambang untuk ormas merupakan langkah berani dari Presiden Joko Widodo memperluas pemanfaatan Sumberdaya alam bagi kemaslahatan rakyat.
“Kebijakan ini merupakan langkah berani yang menjadi terobosan penting untuk memperluas pemanfaatan sumberdaya-sumberdaya alam yang dikuasai negara untuk kemaslahatan rakyat secara lebih langsung,” kata Gus Yahya dalam keterangannya, Senin (3/6).
Gus Yahya mengatakan ini adalah tanggung jawab pihaknya yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar sungguh-sungguh tercapai tujuan mulia dari kebijakan afirmasi itu.
Untuk mengembang pemberian kebijakan itu, pihaknya akan menyiapkan suatu struktur bisnis dan manajemen yang akan menjamin profesionalitas dan akuntabilitas, baik dalam pengelolaan maupun pemanfaatan hasilnya.
Bahkan PBNU pun telah siap dengan sumberdaya-sumberdaya manusia yang mumpuni, perangkat organisasional yang lengkap dan jaringan bisnis yang cukup kuat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut.
“Itu semua akan menjadi saluran efektif untuk menghantarkan manfaat dari sumberdaya ekonomi yang oleh Pemerintah dimandatkan kepada Nahdlatul Ulama untuk mengelolanya,” tutupnya.