Darmin akui percepatan pembangunan infrastruktur tak sesuai harapan
Buruknya infrastruktur menyebabkan mahalnya harga barang dan jasa di Indonesia.
Pemerintah tengah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur demi menggenjot perekonomian. Sebab, sampai saat ini kinerja pembangunan masih belum sesuai harapan. Alhasil tingginya biaya transportasi, dan berdampak pada mahalnya harga barang dan jasa.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui rencana di atas kertas tak semudah implementasinya. Padahal, Presiden Joko Widodo semenjak menjabat telah menyampaikan komitmennya untuk mempercepat penyediaan infrastruktur.
Dia menilai beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan ialah karena ada ketidakjelasan aturan baik di pusat maupun daerah. Bahkan, Indonesia masih memiliki manajemen aset yang buruk dan lemahnya sumber daya manusia.
"Untuk menyelesaikan masalah tadi tidak mudah. Itu dapat tercapai kalau seluruh pemangku kepentingan telah memberikan komitmen dan dukungan secara nyata," terangnya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (6/11).
Selain membuat komitmen, lanjut Menko Darmin, pemerintah juga tengah melakukan deregulasi, debirokrasi dan penerbitan paket kebijakan ekonomi. "Pemerintah Indonesia mengeluarkan paket kebijakan dan mempercepat infrastruktur. Setiap paket kebijakan berfokus pada ekonomi tertentu sehingga akan memberikan dampak yang signifikan," tutur Darmin.
Menurutnya, biaya logistik yang membengkak kerap disebabkan oleh masalah kemacetan. Di mana, secara rata-rata, lama tempuh 100 Kilometer (Km) jalan utama di Indonesia memerlukan waktu 2,6 jam. Padahal, di beberapa negara, waktu tempuh dengan jarak tersebut bisa dua kali lebih cepat.
"Infrastruktur Indonesia belum sesuai harapan. Infrastruktur kita masih terbatas dan belum efisien," ungkap mantan Gubernur Bank Indonesia ini.
Baca juga:
Butuh dana Rp 700 T, Menteri Basuki siap cari utang untuk bendungan
Izin belum turun, Lion Air tak paksakan proyek Bandara Lebak
Pembangunan bandara internasional Jabar terhambat pembebasan lahan
Pengembang bandara Lebak klaim sudah bebaskan ribuan hektar lahan
Desain Bandara Husein Sastranegara akan bernuansa 'Bandung Pisan'
Bandara Kertajati beroperasi tahun 2017, bisa tampung pesawat jumbo
Kadin puji Jokowi lebih royal belanja infrastruktur dibanding SBY
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Dimana Indonesia menunjukkan upaya untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan? Airlangga Tunjukkan Upaya Indonesia Wujudkan Transportasi Berkelanjutan dalam High-Level Dialogue
-
Bagaimana AI dapat meningkatkan kualitas jaringan di Indonesia? Chatbot berteknologi AI ini merupakan sebuah inovasi tepat sasaran, terlebih dalam meningkatkan Quality of Experience (QoE) pengguna. Inovasi MONA diyakini dapat menunjang perkembangan kualitas jaringan di Indonesia secara melejit atas chat dari pengguna.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).